Sehubungan maraknya penyebaran virus Corona di China, Korea Utara segera mengambil langkah tegas. Wisatawan dan turis dilarang masuk ke Korea Utara untuk sementara waktu.
Tindakan itu pun terpaksa diambil oleh pihak Korea Utara (Korut) sehubungan dengan semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit Corona yang mematikan di China.
Seperti diberitakan Washington Post, Rabu (22/1/2020), Young Pioneer Tours selaku operator tur ke Korut mendapat info dari mitranya yang mengatakan kalau Korut tidak menerima turis sementara waktu terkait virus tersebut.
Di situsnya tertulis, kalau tindakan itu merupakan bentuk pencegahan terhadap virus yang telah memakan sembilan korban jiwa dan menjangkiti lebih dari 400 orang di China. Adapun hingga saat ini belum ada laporan orang yang terjangkiti virus itu di Korut.
Tindakan itu pun muncul dari pihak Korut sehari setelah ohak AS mengkonfirmasi salah satu warganya yang terpapar virus tersebut usai liburan dari Wuhan, Selasa kemarin (21/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika Korut melarang turis masuk ke nagaranya akibat epidemi Ebola yang lalu, hal ini berdampak pada bisnis dan kompetitor kami di Korut. Kami harap kali ini tidak selama seperti Ebola yang lalu," ujar perwakilan Young Pioneer Tours, Rowan Beard.
Sektor pariwisata merupakan salah satu industri Korut yang tidak terkena sanksi oleh Dewan Keamanan PBB dan AS, terkait program nuklir mereka. Pariwisata pun jadi bagian dari strategi Korut untuk meningkatkan perekonomiannya.
Langkah yang diambil Korut kali ini tentu akan berdampak langsung pada perekonomian Korut, di mana tak sedikit turis China yang berlibur ke Pyongyang pada masa pemerintahan Presiden Xi Jinping seperti diberitakan New York Times.
Baca juga: Cara Kim Jong Un Pamer Wisata Korea Utara |
(rdy/krs)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol