Dua penumpang dikeluarkan dari pesawat karena menghidupkan hotspot Wi-Fi saat akan lepas landas. Apalagi nama jaringan Wi-Fi yang mereka bikin juga mencurigakan.
Seperti dilansir dari News Australia, sepasang suami istri tidak mematikan hot spot WI-Fi saat akan lepas landas, padahal peringatan sudah diberikan oleh awak kabin. Mereka juga menamakan hot spot WI-Fi dengan nama bahan peledak.
Penerbangan dijadwalkan berangkat pada pukul 8.10 malam dari bandara Detroit Metropolitan, Montreal. Namun pesawat tak juga berangkat karena pasangan ini tidak mematikan hotspot Wi-Fi mereka.
Menurut keterangan dari salah satu penumpang, Aron Greenberg, awak kabin sudah memperingatkan bakal memanggil polisi jika penumpang bersangkutan tidak mematikan hotspot WI-FI. Aron, yang saat itu belum tahu apa yang sebenarnya terjadi, merasa ngeri setelah melihat mobil polisi sudah datang ke landasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi yang mendapat kabar dari awak kabin langsung merespons dan datang ke pesawat. Kedua penumpang ini akhirnya dipanggil dan dikeluarkan. Mereka terdiri dari seorang pria berusia 41 tahun dan wanita berusia 31 tahun.
Aron yang penasaran apa menyebabkan pesawat delay selama 5 jam bertanya kepada pramugari. Ternyata, awak kabin menemukan jaringan Wi-Fi bernama "Remote Detonator" dan tidak pernah dimatikan.
Selain mematikan Wi-Fi harus dilakukan saat akan lepas landas, para kru khawatir dan curiga ada hal buruk yang terjadi setelah melihat nama yang mencurigakan. Tidak ingin mengambil risiko, awak kabin pun memanggil polisi.
"Itu benar-benar menegangkan, tapi saya pikir mereka sudah melakukan pekerjaan yang baik dan fokus menangani situasi," kata Aron.
(elk/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum