Kisah penumpang pesawat ini sungguh tak patut ditiru. Ia menyebar hoax bahwa tas yang dibawanya berisikan bom, setelah dirinya ketinggalan pesawat.
Diberitakan oleh TravelPulse.com, seorang perempuan di bandara Phoenix mengklaim ada sebuah bom di tasnya. Menurut keterangan para penumpang, penumpang perempuan itu ketinggalan penerbangan sementara tasnya sudah ada di dalam bagasi pesawat.
Pada 24 Januari lalu, bandara Phoenix memang dilanda kabar ancaman bom. Diketahui kemudian bahwa bom itu adalah hoax yang disebar oleh si penumpang perempuan yang ketinggalan pesawat. Penumpang itu teridentifikasi memiliki nama Hope L. Webber (53 tahun).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyusul kejadian tersebut si penumpang perempuan ditahan atas tuduhan laporan darurat palsu dan laporan palsu mengenai terorisme, setelah polisi dan tim penjinak bom datang dan tidak menemukan peledak apa pun.
Akibat hoax dari penumpang perempuan itu, sebagian terminal bandara harus dievakuasi. Penerbangan maskapai American Airlines rute Phoenix ke Salt Lake City, Utah, pun tertunda keberangkatannya akibat pengecekan ulang bagasi.
"Pada 24 Januari, American Airlines meminta polisi untuk mengecek penerbangan AA648 sebelum lepas landas," jelas pernyataan dari pihak maskapai.
Sejumlah penumpang juga menumpahkan kekesalan di Twitter akibat insiden tersebut. Terungkap bahwa beberapa penumpang sampai jadi tidak bisa mengikuti prosesi pemakaman dan absen kerja gegara hoax bom itu.
(krs/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum