Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 31 Jan 2020 15:53 WIB

TRAVEL NEWS

Soal Gunung Lancip Borobudur, Pelaku Wisata: Harusnya yang Riil

Eko Susanto
detikTravel
MAGELANG, CENTRAL JAVA, INDONESIA - MAY 10: Tourists at Borobudur temple during celebrations for Vesak Day on May 10, 2017 in Magelang, Central Java, Indonesia. Buddhists in Indonesia celebrate Vesak at the Borobudur temple annually, which makes it the most visited tourist attraction in Indonesia. It is observed during the full moon in May or June, with the ceremony centered at three Buddhist temples by walking from Mendut to Pawon and ending at Borobudur. The stages of life of Buddhisms founder, Gautama Buddha, which are celebrated at Vesak are his birth, enlightenment to Nirvana, and his passing (Parinirvana). (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)
Kawasan Candi Borobudur, Magelang (Foto: Getty Images)
Magelang -

Unggahan Kemenparekraf di akun resmi Instagram-nya soal foto Candi Borobudur berlatar gunung lancip masih ramai dibicarakan. Pelaku wisata setempat pun bereaksi.

"Kami menganggap bahwa ini kekuranghati-hatian admin di akun itu. Jika kita menyajikan sebuah destinasi pariwisata harusnya digambarkan yang riil," kata Sahrodin, Ketua Pesona Magelang, saat ditemui di kawasan TIC Magelang, Jumat (31/1/2020).

Ada yang menduga bahwa gunung lancip di latar foto Candi Borobudur adalah hasil olahan digital. Terkait itu, kata Sahrodin, mengedit foto sebaiknya tidak mengubah substansi dari foto tersebut.

"Jadi editing bisa dibenarkan jika sebatas membuat foto-foto itu, sepanjang foto-foto itu lebih menarik, lebih memikat untuk datang. Tetapi, jika mengubah terlalu ekstrem kaitan dengan lingkungan sekitar dikhawatirkan kontra produktif dengan tujuan promo wisata itu sendiri," ujarnya.

Terkait foto tersebut, ia pun mengakui adanya polemik pro dan kontra dari berbagai perspektif. Tapi dari segi pariwisata, ia menyayangkan kemunculan foto yang disebutnya tak sesuai kenyataan.

"Jika ditilik dari keberanian berekspresi itu nggak masalah. Orang-orang seni mengatakan itu bagian dari uji coba, trial atau eksplorasi, tetapi kami sebagai pelaku wisata Magelang mengharapkan foto-foto sedikit mengganggu tidak diulang lagi," tuturnya.

Gunung 'Lancip' di Borobudur, Pesona Magelang Harap Sesuai AslinyaKetua Pesona Magelang, Sahrodin (Foto: Eko Susanto/detikcom)

"Artinya, daripada memunculkan kontroversi yang tidak bagus untuk pariwisata Magelang lebih baik munculkanlah foto-foto yang membantu wisatawan mendapatkan informasi yang sesuai di lapangan dan tidak jauh berbeda dengan apa yang diharapkan atau ekspektasinya," kata dia.

Apakah foto gunung lancip Candi Borobudur mempengaruhi kesan kunjungan wisatawan di Magelang? Pesona Magelang tidak bisa mengukur dari viralnya foto tersebut.

"Kami tidak bisa mengukur efek dari viralnya foto itu karena butuh metode tertentu, tetapi sejak mulai dibicarakan, diviralkan, dibahas itu Borobudur mendapatkan perhatian. Tetapi untuk mengukur, 'apakah pengaruhnya positif atau tidak', kami belum bisa menentukan pengaruh dari viralnya gambar itu," ujar dia.



Simak Video "Pengunjung Pertama Candi Borobudur Tahun 2023 Disambut Dua Gajah Cantik"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/krs)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA