Wabah virus corona berdampak langsung kepada jumlah pelancong ke Indonesia. Menteri pariwisata dan ekonomi kreatif, Wishnutama Kusubandio, memberikan instruksi khusus kepada pejabat dan staf khusus yang baru dilantik.
Indonesia dipastikan kehilangan turis China setelah menyetop penerbangan dari dan ke China sejak Rabu (5/2/2020). Andai penutupan rute penerbangan itu berlangsung satu tahun, diprediksi Indonesia kehilangan devisa mencapai Rp 54 triliun.
"Bapak ibu sekalian, kita memiliki tugas berat. Setelah Bapak Ibu sekalian dilantik ini, kita sedang menghadapi wabah virus corona. Yang memiliki dampak yang luar biasa terhadap pariwisata Indonesia," kata Wishnutama usai melantik pejabat eselon 1 dan 2 serta staf ahli menteri di Balairung kantor Kemenparekraf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lakukan segala daya upaya untuk menyelamatkan industri pariwisata, karena dampaknya luar biasa, berapa billion dollar terdampak dan itu tugas mulia saudara-audara," Wishnutama menambahkan.
Menurut Wishnutama, dampak buruk yang dialami industri pariwisata Indonesia bertepatan dengan masa-masa liburan. Wisatawan banyak yang memilih Februari untuk liburan musim panas
"Menyelamatkan para pelaku industri pariwisata, ini dampaknya kalau kita tidak manage dengan baik ini nggak tahu kapan ini kelar, dan ini adalah masa- masa krusial karena Februari adalah masa masa booking untuk liburan musim panas," kata dia.
Wishnutama menyimpan harapan besar kepada pejabat yang dipercayainya. Dia tak akan mengubah regulasi.
"Beberapa hari lalu saya ketemu dengan direksi Garuda. Kita melakukan berbagai macam upaya. Kunci keberhasilan Kemenparekraf itu adalah hasil, kita tidak bisa terlalu banyak mengubah regulasi dan lain-lain, tapi hasilnya perlu waktu. Saya yakin di struktur organisasi yg baru ini kita akan berlari jauh lebih cepat," Wishnutama menambahkan.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!