Tak semua turis China bisa pulang setelah penerbangan dari Indonesia ke China ditutup pada Rabu (5/1/2020). Dari perhitungan sementara, setidaknya masih ada 5.000 turis China di Pulau Dewata saat ini.
"Kalau yang saya dengar, imigrasi akan membantu untuk memperpanjang visa jika ada yang sudah habis. Tapi, ada juga yang kembali ke China lewat negara lain, seperti Hong Kong," ujar Putu Winastra, Sekretaris Association of The Indonesian Tours and Travel (ASITA) Bali, Rabu (5/2/2020).
Menurut Putu, sebagai bagian dari keramahtamahan, imigrasi dan pihak agen perjalanan akan terus mendampingi turis China yang tinggal di Bali. Turis China sendiri dikenal loyal untuk foya-foya saat liburan.
"Mereka berduit, dalam paket lima hari mereka bisa habiskan USD 300-500. Semakin lama mereka extend akan semakin banyak spend-nya," Putu menjelaskan.
Putu juga menambahkan bahwa ini bisa jadi nilai plus. Selama turis China bisa membiayai diri sendiri, maka ini akan jadi pemasukan untuk pelaku pariwisata di Bali.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol