Salah satu lokomotif uap yang didatangkan dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) oleh KAI siap beroperasi di Solo. Lokomotif itu menjadi pelengkap keberadaan kereta wisata Sepur Kluthuk Jaladara.
Lokomotif uap dari TMII itu buatan Jerman tahun 1921 dan didatangkan ke Solo pada November 2016. Tapi, lokomotif tua itu harus direstorasi terlebih dahulu sebelum turun ke jalan.
Restorasi sempat terkendala masalah suku cadang dan minimnya teknisi yang memahami kereta tua. Akhirnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendatangkan sejumlah teknisi yang sudah pensiun untuk menanganinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sparepart kami carikan ke loko uap yang lain. Ada beberapa yang kami pesankan, tapi tidak pesan ke pabriknya karena sudah nggak ada. Aksesoris sparepart kami pesankan ke dalam negeri," Kepala PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Purwanto, di Stasiun Purwosari, Kamis (6/2/2020).
Lokomotif sepanjang 12,65 meter itu mulai digarap di Balai Yasa Yogyakarta pada 18 April 2019. Pengerjaan rampung dan diuji coba pada 5 November 2019. Perbaikan menghabiskan dana sekitar Rp 2 miliar.
Lokomotif jenis D1410 - Ex SS 1410 tersebut dibawa dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta ke Stasiun Purwosari Solo pada Kamis (6/2). Berangkat pukul 09.25 WIB, kereta tiba pukul 15.30 WIB.
Waktu perjalanan cukup lama karena lokomotif berjalan tanpa bantuan dengan kecepatan 20 km/jam hingga beristirahat di Klaten. Dari Klaten, lokomotif dibantu didorong sampai ke Solo untuk menghemat waktu.
"Karena untuk memanasi bahan bakar lagi butuh tiga jam, sehingga kita putuskan dibantu didorong sampai ke Solo," kata Eko yang turut serta mengoperasikan lokomotif.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!