Masyarakat Kota Magelang menyaksikan kemeriahan perayaan Cap Go Meh 2020. Mereka berbondong-bondong di sepanjang Jalan Pemuda untuk melihat kirab tersebut.
Sebelum kirab, terlebih dahulu dilangsungkan sembahyang bersama di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio. Setelah itu, dilakukan kirab dengan menampilkan kesenian tradisional maupun liong dan barongsai. Untuk kesenian tradisional yang ikut dalam kirab tersebut antara lain dolalak, jatilan, reog, grasak dan lain sebagainya.
Berdasarkan pantauan, warga berbondong-bondong menyaksikan kirab tersebut di sepanjang Jalan Pemuda yang dikenal dengan sebutan Pecinan. Di kawasan ini, merupakan kompleks pertokoan dengan jalur satu arah sehingga warga pun menonton di pinggir jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Ketua Yayasan Tri Bhakti, Paul Chandra Wesi Aji mengatakan, Cap Go Meh ini merupakan akhir dari Imlek. Pada saat Cap Go Meh ini, kelenteng-kelenteng merayakannya.
![]() |
"Kalau Cap Go Meh itu memang sudah ratusan, ribuan tahun memang di manapun merayakan. Kelenteng-kelenteng merayakan. Cah Go Meh itu akhir daripada imlek," katanya kepada wartawan, Sabtu (8/2/2020).
Untuk perayaan Cap Go Meh kali mengambil dengan tema 'Di empat penjuru dunia kita adalah saudara, bersatulah untuk keutuhan NKRI'. Hal ini dimaksudkan jika semuanya bersatu pasti Indonesia akan jaya.
![]() |
Baca juga: Yuk Siap-siap ke Pawai Cap Go Meh di Bogor |
"Kita dengan di empat penjuru dunia bersaudara, jadi bersatu untuk kejayaan Indonesia. Kalau bersatu pasti Indonesia akan jaya," tuturnya.
Adapun untuk rute kirab Cap Go Meh tersebut dari Kelenteng Liong Hok Bio, kemudian menyusuri di sepanjang Jalan Pemuda hingga kawasan Shopping. Setelah itu, belok kiri melewati Jalan Sriwijaya, Kalingga, Pawiro Kusuman dan Sigaluh hingga kembali menuju kelenteng. Untuk kirab ini menampilkan sekitar 15 kesenian.
"Ada 15 kelompok termasuk drumband. Kesenian ini antara lain dolalak, jatilan dan sebagainya. Ada yang dari Wonosobo, ada dari Parakan, sisanya dari sekitar Magelang," tuturnya.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak