Tren tahun 2020 ini, kegiatan Slow Travelling akan makin populer di kalangan wisatawan. Lama waktu berpergian diprediksikan akan jadi makin panjang.
Menyoroti tren bepergian tahun 2020, Perusahaan Accommodation Network Operator (ANO), Airy memprediksi traveler Indonesia akan menggemari kegiatan Slow Travelling. Mereka akan bersedia menghabiskan waktu bepergian yang lebih panjang.
"Masyarakat Indonesia menyadari bahwa traveling bukan lagi untuk memenuhi bucket list berwisata saja. Namun, lebih dari itu, menjadi momen penyegaran diri dan quality time bersama orang-orang terdekat," kata Ika Paramita, VP Marketing Airy dalam keterangannya kepada detikTravel, Jumat (14/2/2020).
Traveler Indonesia sekarang ini justru meminati destinasi wisata yang lebih sepi alias anti mainstream. Tempat yang tidak populer justru ingin didatangi karena ingin mengeksplorasi tempat-tempat yang selama ini tidak banyak diketahui publik.
"Karenanya, aktivitas road trip termasuk akan bertumbuh, dan kereta akan menjadi moda yang semakin banyak dipilih untuk berwisata khususnya di Pulau Jawa," imbuh Ika.
Sepanjang tahun 2019 sendiri, menurut riset Airy mayoritas perjalanan hemat bujet di Indonesia, sekitar 87%, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan relaksasi diri (leisure trip).
Sementara itu, berwisata bersama keluarga atau family trip ada sekitar 70%, dan bepergian untuk urusan pekerjaan atau business trip (48%) menjadi tipe perjalanan kedua dan ketiga terbanyak.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum