Pembangunan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase II diprediksi lebih sulit ketimbang fase I. Salah satunya karena ada bangunan cagar budaya di area Bundaran HI hingga Harmoni.
Pembangunan MRT fase II dari Bundaran HI hingga ke Harmoni memakan waktu empat tahun, mulai Maret 2020 hingga 2024. Proyek MRT fase II paket CP201 sepanjang 2,8 km diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 4,5 triliun dari total Rp 22,5 triliun.
Dengan beragam masalah teknis proyek itu diperkirakan lebih sulit ketimbang saat membuat MRT Jakarta fase I.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak 58 bulan, karena memang ada tantangan teknis yang berbeda dari fase I. Contohnya, seperti kondisi tanah yang lebih lunak di Jakarta Utara. Kemudian, berbagai bangunan tua dan cagar budaya," ujar Direktur Konstruksi MRT, Silvia Halim, di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
"Kemudian, adanya Kali Ciliwung yang ada di tengah, antara Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk sehingga semua kondisi fisik ini harus ditangani dengan hati-hati," ujar Silvia.
"Metode pembangunan juga harus lebih baik dan lebih kuat sehingga waktu itu yang diperlukan meskipun cukup lama. Sehingga seperti yang tadi disampaikan, sangat penting kita pastikan bahwa pembangunan ini nanti on schedule dan on quality," Silvia menjelaskan.
Baca juga: Kemeriahan Imlek Juga Hadir di Stasiun MRT |
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum