Wabah virus Corona sangat berpengaruh bagi Singapura. Terutama pariwisata, penurunan kunjungan di sana mencapai sekitar 30 persen.
Meski demikian, Singapura sudah bersiap dari keuntungan pada tahun 2019. Dan, Negeri Singa butuh waktu hingga setengah tahun untuk pemulihan pariwisatanya secara utuh.
"Ada sekitar 25-30% penurunan kunjungan. China tetap paling besar penurunan kunjungannya," kata Executive Director Southeast Asia Singapore Tourism Board (STB) John Gregory Conceicao dalam acara Year-In-Review 2019: Media & Trade Gathering, Selasa (18/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti SARS dulu kita butuh waktu 5-6 bulan pemulihan seperti arahan pemerintah," imbuh dia.
Pasar Indonesia kata John, sangat penting bagi Singapura. Mereka akan terus menggandeng online agent travel (OTA) hingga maskapai untuk pemberian promo setelah badai virus Corona.
Lebih lanjut, hingga saat ini belum ada belum ada larangan kunjungan turis dari negara lain. Di samping itu, event-event besar masih berlangsung sesuai jadwal.
"Event di Singapura masih tetap berlanjut. Pemerintah menyarankan adanya tempat-tempat mencuci tangan dan masker. Tapi sudah ada juga beberapa yang dibatalkan karena kekhawatiran itu," tegas dia.
Di sisi penerbangan, kata Mohamed Firhan Abdul Salam, Area Director Singapore Tourism Board Indonesia, virus Corona tidak mempengaruhinya. Semua penerbangan masih sesuai jadwal kecuali penerbangan ke China.
Lalu, bagaimana keadaan pariwisata di sektor kapal pesiar? Seperti diketahui, kapal pesiar Diamond Princess dikarantina di Jepang karena terinfeksi virus Corona.
"Sektor cruise sangat penting bagi Singapura. Banyak operator yang memilih rumah di sana. Penjualannya belakangan memang lemah karena Corona. Tapi kami yakinkan bahwa ada pembersihan berkala yang sangat baik di kapal pesiar yang beroperasi," ujar Firhan.
Sedang hotel, virus Corona juga memukul sektor ini. Mereka sangat bergantung pada kedatangan para wisatawan yang datang. "Hotel pasti terdampak. Penghasilan mereka dari kedatangan turis. Kalau promo mereka pasti punya untuk saat ini," ujar John.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum