Muncul wacana pembangunan hotel atau glamping di kawasan Danau Segara Anak di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gubernur berpesan agar memilih tempat yang tepat untuk pembangunan itu.
Dalam rilis resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Kamis (20/2/2020), disebutkan akan ada pembangunan glamping (glamour camping) di sekitar Danau Segara Anak. Pembangunan ini akan dilakukan oleh investor dari PT. Rinjani Glamping Indonesia (RGI).
Audiensi pun telah dilakukan dan dihadiri oleh Dinas Pariwisata NTB, Dinas LHK NTB, Dinas ESDM NTB, BPBD NTB, Basarnas, Dinas Pariwisata Lombok Timur, BP Majelis Adat Sasak, Geopark Rinjani, Forum Porter Guide Rinjani hingga Perwakilan Trekking Organizer (TO). Namun Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, mengaku pesan ini belum sampai kepadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkieflimansyah membenarkan rencana itu. Tapi, ada syaratnya.
Baca juga: Mau Ada Hotel di Segara Anak Gunung Rinjani? |
"Ya namanya usulan boleh saja namun belum masuk ke kami," kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah, saat dikonfirmasi detikcom pada Jumat (21/02/2020).
Gubernur akan selalu mendukung segala saran dan investasi yang akan membuat pariwisata NTB semakin baik. NTB akan terbuka dengan usulan semacam ini.
"Setiap investasi kami akan dukung kami sangat mencoba memastikan NTB daerah yang bersahabat sama investasi," ujar Zulkieflimansyah.
Dia berpesan agar investor memperhatikan kawasan yang dipilih untuk dijadikan tempat investasi. Gubernur NTB wanti-wanti agar memerhatikan lahan yang dipilih, tidak sembarang lahan bisa digunakan.
"Tentu ada daerah daerah yang enggak sembarang juga. Jadi pertimbangannya matang tidak sembarang orang bisa ingin membangun di daerah-daerah tertentu," kata Zulkieflimansyah.
Terkait glamping yang berlokasi di sekitar Danau Segara Anak, perusahaan mengklaim akan menjamin dan memastikan tidak akan mencemari sisi ekologi dan estetika Danau ini. Gubernur NTB berpesan agar memerhatikan lahan yang dipilih, tidak sembarang lahan bisa digunakan.
"Rinjani sekarang akan menjadi Geopark Tambora juga begitu. Jadi, nggak sembarang juga bisa membangun tapi bahwa kita akan memfasilitasi investasi di tempat tempat yg lain iya tapi kalau sampai segara anak tentu ada kearifan lokal yang harus dijaga enggak sembarang semua orang bisa membangun sesuai rencana awalnya," kata Zulkieflimansyah.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!