Pasca merebaknya virus Corona di beberapa negara, membuat lesu bisnis perhotelan di Makassar.
Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (BPD PHRI) Sulawesi Selatan (Sulsel) merilis tingkat hunian hotel turun hingga 20 persen sejak maraknya pemberitaan virus Corona di Indonesia.
Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga, yang dihubungi Detikcom, mengatakan selain tingkat hunian rata-rata di sejumlah hotel di Makassar hanya 40 sampai 43 persen, dampak virus Corona juga merugikan pihak hotel akibat banyaknya reservasi event (acara) yang dibatalkan karena khawatir dengan virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gara-gara isu Corona ini, ada event kedokteran internasional yang rencananya digelar di salah satu hotel di Makassar Agustus nanti, di-cancel (dibatalkan), dan manajemen hotel diminta untuk membuat pernyataan kegiatan di-cancel akibat isu corona dan panitia dibebaskan dari biaya pinalti," ujar Anggiat.
Anggiat yang juga CEO Phinisi Hospitality ini menambahkan, selain akibat isu Corona, penurunan tingkat hunian hotel juga disebabkan posisi Sulsel yang tidak menjadi daerah prioritas, seperti 10 destinasi wisata prioritas Indonesia, seperti Danau Toba di Sumut, Mandalika di NTB, Kepulauan Wakatobi di Sultra, Labuan Bajo di NTT, dan pegunungan Bromo, Tengger, Semeru di Jatim.
Anggiat juga berharap pemerintah pusat dan daerah ikut menjaga kesinambungan bisnis perhotelan, dengan tidak melakukan pemangkasan anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang biasanya diselenggarakan di hotel, seperti rapat koordinasi dan pelatihan-pelatihan upgrading kapasitas ASN di instansi pemerintahan.
"Kami khawatir anggaran pemerintah akan dipangkas dan dialihkan untuk langkah penanganan Corona, sehingga kegiatan pemerintahan, seperti kunjungan, rapat koordinasi, atau kegiatan pelatihan akan dikurangi, akibatnya yang rugi perhotelan, di mana jadi tumpuan hidup banyak pegawainya," pungkas Anggiat.
(mna/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol