Screening Corona di Bandara Luar Negeri Begitu Ketat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Screening Corona di Bandara Luar Negeri Begitu Ketat

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Sabtu, 14 Mar 2020 21:05 WIB
Ilustrasi bandara
Ilustrasi bandara (Foto: Kiagoos Auliansyah/detikcom)
Jakarta -

Virus Corona merebak begitu cepat menjangkiti ratusan ribu orang di seluruh dunia dalam tiga bulan terakhir. Bandara adalah pintu gerbang utama dari penyakit ini.

Bagaimana bandara bersiap? Inilah proses penyaringan virus Corona di bandara berbagai negara.

Dilansir CNN, bandara di seluruh dunia meningkatkan pemeriksaan kesehatan dan menerapkan prosedur karantina. Virus Corona merebak dari China dan menurut data situs Flightconnections.com, Bandara Wuhan melayani penerbangan ke 109 tujuan di 20 negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota-kota besar dunia jadi tujuan, seperti London, Moskow, Paris, Roma, New York, San Francisco, Bangkok, Tokyo, dan Seoul. Wuhan, kota berpenduduk 11 juta orang, juga menjadi pusat jaringan kereta api kecepatan tinggi di China.

Di Wuhan, termometer inframerah telah dipasang di bandara, stasiun kereta, terminal, dan dermaga penumpang untuk mengukur suhu penumpang yang meninggalkan kota, menurut media pemerintah.

ADVERTISEMENT

Berikut gambaran ketatnya proses screening corona di bandara luar negeri:

1. Amerika Serikat

Sejak mengkonfirmasi kasus pertama Corona pada 21 Januari, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah meningkatkan penyaringan. Ada pula tindakan karantina di bandara utama negara itu.

Dua bulan lalu, penumpang yang terbang dari Wuhan hanya akan diizinkan mendarat di satu bandara AS. Mereka harus melakukan pemeriksaan kesehatan, yang meliputi pemeriksaan suhu dan pengamatan untuk gejala seperti batuk dan kesulitan bernapas.

Sekarang, AS telah melarang semua penerbangan dari Eropa selama 30 hari. Hanya Inggris yang diperbolehkan Presiden Trump terbang di wilayahnya.

2. Thailand

Thailand telah lama menjadi tujuan favorit bagi warga negara China. Negeri Tirai Bambu adalah penyumbang utama kunjungan turis.

Bandara internasional di Bangkok, Krabi, Chiang Mai dan Phuket dilaporkan menyaring kedatangan turis dengan lebih ketat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan Thailand memiliki diagnosis dan perawatan medis berstandar internasional, dan selalu berkoordinasi dengan WHO untuk langkah-langkah yang diperlukan.

3. Jepang

Jepang jadi salah satu negara awal yang diterpa virus Corona. Menurut WHO, tindakan karantina dan penyaringan turis telah ditingkatkan di semua bandara sejak 7 Januari.

Perdana Menteri Shinzo Abe dilaporkan telah menginstruksikan untuk memperkuat upaya karantina dan memantau pasien. Di sisi lain, sistem hotline telah disiapkan di berbagai kementerian.

Screening Corona di Bandara Luar Negeri Begitu KetatRute penerbangan dari Wuhan, China (Foto: CNN)

4. Hong Kong

Hong Kong yang terpukul begitu keras oleh wabah SARS tahun 2002-2003, berada dalam siaga tinggi saat ini. Kota ini jadi destinasi populer.

Selain mengisi formulir deklarasi kesehatan dan pemeriksaan suhu di stasiun kereta api, Bandara Internasional Hong Kong meningkatan prosedur kesehatannya. Ada pembersihan dan desinfeksi pada kereta api dan pesawatnya.

5. Australia

Departemen Kesehatan Australia bekerja menerapkan langkah-langkah tambahan untuk mengelola risiko virus Corona. Penumpang yang akan menuju ke Australia akan menerima informasi tentang virus itu.

Mereka diminta mengidentifikasi diri mereka kepada petugas biosekuriti di bandara jika mereka tidak sehat. Meski demikian, virus Corona tetap masuk ke Australia.

6. Singapura

Dari 22 Januari, screening suhu di Bandara Changi diperluas untuk mencakup semua penumpang yang datang. Otoritas setempat tak akan mengesampingkan kemungkinan, setelah kasus dikonfirmasi akan dilakukan pelacakan kontak dan penerapan isolasi, karantina, dan pengendalian infeksi yang ketat untuk mencegah penularan.

Dilansir BBC, ada keraguan akan tindakan menanyai kesehatan turis saat datang dan pemeriksaan suhu saat tiba di bandara. Seberapa efektifkah hal itu? Karena, gejala virus Corona dapat timbul berhari-hari setelahnya.

Penelitian akademik terbaru telah menjalankan sebuah simulasi pengukuran suhu. Hasilnya, otoritas bandara akan menangkap lebih dari setengah penumpang yang dicurigai terinfeksi virus Corona.

Di Indonesia, setelah dua warga negara Indonesia positif virus corona atau Covid-19 pengawasan di terminal kedatangan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) diperketat.

Begitu turun dari pesawat di Bandara Soetta pukul 16.00 WIB, Selasa (3/3) sore, penumpang yang berasal dari luar negeri langsung diarahkan untuk mengisi data diri di kertas yang bertuliskan 'Kartu Kewaspadaan Kesehatan' dari Kemenkes.

Kartu yang berwarna kuning ini wajib diisi bagi penumpang dari luar negeri. Penumpang diwajibkan mengisi data diri, nomor paspor, datang dari negara mana, data pesawat hingga nomor kursi.

Dalam formulir itu juga disediakan kolom keluhan penyakit seperti demam, sesak nafas, diare, kejang dan lainnya. Setelah penumpang dari luar negeri selesai mengisi kartu itu, kemudian diserahkan ke petugas Kemenkes yang berjaga, yang mengenakan rompi berwarna kuning bertuliskan Kemenkes RI.

Petugas kemudian memeriksa kartu lalu merobek bagian kolom yang telah terisi. Kemudian petugas mendeteksi suhu tubuh para penumpang dengan menggunakan alat.

"Ini kertas kuningnya disimpan ya selama 2 minggu. Jika mengeluhkan sakit kertasnya dibawa ya ke rumah sakit," kata salah seorang petugas di lokasi kepada penumpang.

Untuk penerbangan domestik, keamanan terkait virus Corona di Bandara Soekarno Hatta malah tak terlihat. detikcom sempat menjajalnya Selasa (10/3) lalu, dan tak ada pengamanan yang mencolok terkait pengendalian virus itu.




(msl/msl)

Hide Ads