Sepasang turis dari Australia mengalami liburan bencana gara-gara wabah virus Corona. Dari kapal pesiar mewah, mereka dibawa ke pusat karantina selama 14 hari.
John dan Carole Welch tak pernah menyangka nasib akan menuntun mereka ke 'neraka'. Awalnya, pasangan turis dari Australia ini bahagia-bahagia saja saat liburan mewah naik kapal pesiar Diamond Cruises.
Namun yang tidak pernah disangka oleh mereka, di kapal pesiar tersebut merebak virus Corona yang membuat ribuan penumpang dikarantina. Liburan yang seharusnya ceria malah berubah jadi bencana untuk keduanya.
Dirangkum detikTravel dari beberapa sumber, Selasa (17/3/2020), seusai dievakuasi dari kapal pesiar Princess Diamond, pasangan ini tidak boleh langsung pulang ke rumah, melainkan harus menjalani lagi masa karantina tambahan selama 14 hari di Darwin Quarantine Centre.
Di pusat karantina inilah, John dan Carole malah makin sengsara. Masalahnya, fasilitas di pusat karantina tersebut dianggap tidak layak, terutama di seminggu pertama mereka di sana.
"Kami dipisah. Kamarnya tidak lebih besar dari kamar kita di kapal (pesiar) dan sangat steril. Sungguh sangat tidak bersahabat. Siapapun yang membuat keputusan ini pikirannya sungguh kacau," John mengungkapkan keluhannya seperti dikutip dari media Current Affair Australia.
![]() |
Pasangan itu juga mengklaim pusat karantina tersebut mengancam agar mereka menuruti peraturan yang sudah ditetapkan, seperti dilarang melepaskan masker. Sebab, jika tidak patuh, masa karantina mereka akan diperpanjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama dua pekan, pasangan itu bersama penumpang Diamond Princess lainnya dipisahkan dari dunia luar. Tak ada internet di seminggu pertama, sama juga dengan televisi, tidak ada hiburan sama sekali.
Setelah seminggu berlalu, keadaan mulai membaik, tapi tetap saja penjagaan yang sangat ketat dilakukan di pusat karantina tersebut, membuat moral mereka semakin ciut.
Setelah dua minggu masa karantina berlalu, pasangan Welch dinyatakan negatif virus Corona dan dilepaskan dari pusat karantina. Mereka diterbangkan pulang menuju ke Queensland untuk bersatu kembali dengan keluarganya.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!