Virus Corona Bikin Wisata Seks di Jerman Menderita

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Virus Corona Bikin Wisata Seks di Jerman Menderita

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 18 Mar 2020 18:15 WIB
Red Light District Amsterdam
Foto: Ilustrasi wisata seks (AFP/CNN Travel)
Berlin -

Wabah virus Corona benar-benar membuat berbagai sektor kena imbasnya. Sampai-sampai wisata seks di Jerman pun ikut terpengaruh. Para pekerja seksnya menderita.

Tak bisa ditutupi, wisata seks di beberapa negara Eropa memang dilegalkan. Namun di tengah badai virus Corona seperti sekarang, mereka yang bekerja di industri ini jadi ikutan merana.

Tempat-tempat pelacuran ditutup, para pekerja seks pun mengeluh, apalagi para pemiliknya. Salah satu yang berkeluh kesah adalah Aurel Johannes Marx, pemilik 'Lankwitzer 7', sebuah rumah pelacuran 3 kamar di kota Berlin, Jerman.


Dirangkum detikTravel dari beberapa sumber, sudah beberapa pekan ini usaha pelacuran Marx sepi. Hampir tak ada seorang tamu pun mampir ke tempatnya.

"Sudah beberapa pekan ini bisnis saya turun lebih dari 50%," kata Marx seperti dikutip dari AP.

Virus Corona Bikin Wisata Seks di Jerman MenderitaFoto: Aurel Johannes Marx (MARKUS SCHREIBER/AP)



Para pekerja seks merasa tidak aman

Virus Corona Bikin Wisata Seks di Jerman MenderitaFoto: Susanne Bleier Wilp ( MARKUS SCHREIBER/AP)

Susanne Bleier Wilp, mantan pekerja seks yang kini jadi aktivis menyebut virus Corona menyebabkan ketakutan di kalangan para wanita malam. Ribuan pekerja seks di Jerman merasa tidak aman saat melayani tamu di tengah isu virus Corona.

"Saat ini, ada banyak wanita yang berhenti dari profesi ini karena alasan keamanan," terang Susanne kepada AP.

Yang jadi permasalahan adalah kebanyakan wanita yang jadi pekerja seks di Jerman berusia sangat muda. Sementara itu pelanggannya banyak yang berusia di atas 50 tahun. Seperti yang kita tahu, penularan virus Corona sangat rentan di usia tersebut.


Belum lagi, para pekerja seks ini tidak pernah tahu riwayat kesehatan dari pelanggannya. Itu bisa menyebabkan reaksi berantai penyebaran virus Corona yang sangat buruk.

"Di bisnis ini, sangat normal untuk berinteraksi secara anonim atau menggunakan nama alias. Itu yang jadi masalah," imbuh Susanne.


Kesulitan finansial

Permasalahan lain yang tak kalah pelik adalah para pekerja seks di Jerman kesulitan finansial akibat sepinya tamu gara-gara Corona. Ada beberapa yang punya tabungan untuk bertahan hidup selama beberapa bulan, tapi lebih banyak yang tidak punya.

Para pekerja seks di Jerman tidak termasuk golongan pekerja yang dicover oleh pemerintah ketika kehilangan penghasilan saat ada wabah virus Corona. Itu karena mereka dianggap sebagai wiraswasta, bukan sebagai karyawan suatu perusahaan.

"Pekerja seks biasanya bekerja sendiri, bukan karyawan. Itu berarti mereka menanggung semua resikonya sendirian. Ini akan jadi sulit bagi mereka apabila krisis Coronna berlangsung lebih panjang," kata Susanne.

Virus Corona Bikin Wisata Seks di Jerman MenderitaFoto: DW (News)



Mulai Sabtu (14/3) pekan lalu, otoritas Berlin meminta agar pusat hiburan malam, termasuk bar dan tempat pelacuran tutup sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Di Belanda, Red Light District yang sudah terkenal dengan wisata seksnya juga ditutup.

Di Kota Berlin sendiri, sudah ada 332 kasus positif COVID-19. Sejumlah kasus infeksi dilaporkan terjadi di bar dan klub malam di kota tersebut.

Wisata seks di Jerman sendiri sudah dilegalkan sejak 20 tahun terakhir. Kini, gegara virus Corona mereka terpaksa tiarap dulu, sambil menanti virus dari ini mereda, entah sampai kapan.

Halaman 3 dari 3
(wsw/ddn)

Hide Ads