Virus Corona yang sudah menjangkit di sejumlah negara termasuk Indonesia. Hal ini sangat berdampak terhadap usaha hotel di Bali.
Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Agung Rai Suryawijaya menyebutkan, virus Corona sangat berdampak pada perekonomian hotel di Bali. Bahkan lebih parah jika dibandingkan dengan kejadian Bom Bali dan Erupsi Gunung Agung.
"Sangat parah ya saat ini dan kita pun juga tidak tahu kapan akan berakhir. Kita harapkanlah jangan 3 bulan, jangan lebih dari itu, kalau ini terjadi saya yakin pasti akan banyak yang terjadi pailit ya, saya yang ini saya khawatirkan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini," kata Agung, Kamis (19/3/2020) di rumah dinas Gubernur Bali, Jayasabha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung berharap, penyebaran virus Corona akan segera berakhir. Jika semakin lama, maka berbagai kerugian juga akan semakin dirasakan.
"Ya mudah-mudahan mulai masalah ini, mulai Februari kita rasakan Februari, Maret, April ini yang akan justru down sekali. Mudah-mudah akan memulai recovery-nya Mei nanti kita harapkan," ungkap Agung.
Agung menjelaskan dalam satu bulan, kerugian ditaksir mencapai Rp 400 miliar. Dalam 3 bulan, jika situasi belum pulih, kerugian dapat mencapai Rp 1,2 triliun.
"Kita bisa hitung ya kalau kerugian devisa itu saya hitung 400 miliar per bulan untuk Bali saja, jadi bukan devisa pajak hotel dan restoran (PHR). Yang hilang hampir Rp 400 miliar per bulan. Bayangkan dan untuk 3 bulannya ini bisa Rp 1,2 triliun khususnya Badung," jelas Agung.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia