Virus Corona telah ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO beberapa waktu lalu. Bagaimana Kemenparekraf menanggapi hal ini?
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, sempat membuka peluang untuk menggelar konferensi pers setelah pariwisata Indonesia babak belur saat wabah virus Corona pada Senin (23/3/2020). Tapi, kemudian dia memutuskan untuk berpidato melalui Youtube untuk memberikan keterangan tentang kondisi wisata Tanah Air terkini.
Dalam pidato itu dia tak lagi menyinggung insentif untuk influencer atau pemilik usaha wisata. Wishnutama mengutamakan untuk menghentikan penyebaran virus Corona.
"Kami sangat menyadari ini adalah rintangan yang tidak mudah. Namun, bukan berarti tidak mungkin untuk kita hadapi bersama. Belajar dari berbagai pengalaman. dari negara lain yang mengalami hal serupa. Satu hal yang pasti yang terbaik menanggulangi COVID-19 adalah dengan menghentikan penularannya secepat-cepatnya," kata Wishnutama dalam Live Streaming dari akun YouTube Kemeparekraf.
Dalam hal ini, Wishnutama mengatakan bahwa pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak dalam menghadapi wabah COVID 19. Kemenparekraf tak hanya akan membantu usaha hotel dan restoran, namun juga usaha kecil yang mengandalkan pariwisata.
"Kami harus katakan sektor pariwisata adalah sektor yang paling pertama terdampak dan mempunyai tantangan yang sangat besar dalam menghadapi wabah Covid 19 ini. Dan, ketika kita bicara sektor pariwisata, saya tidak hanya bicara restoran, event organizer, travel agent dan lain-lain. juga yang bekerja di dalamnya ada usaha kecil menegah di sana, ada penduduk tertentu yang mengandalkan pariwisata sebagai mata pencaharian di sana," ujar dia.
"Dalam waktu dekat, pemerintah akan segera mengumumkan langkah konkrit terkait penanggulangan virus Corona dalam sektor pariwisata, sejalan dengan inpres no. 4 tahun 2020 yang dikeluarkan oleh bapak presiden yang dikeluarkan pada 22 Maret 2020."
"Kemenparekraf sedang merelokasi berbagai anggaran dalam menangani Covid 19 ini, juga ada beberapa langkah yang sedang kami lakukan."
Pertama, Kemenparekraf sedang mempersiapkan kerja sama dengan jaringan hotel untuk menjadi sarana tempat tinggal untuk tenaga medis dan gugus tugas di berbagai daerah. Agar mereka lebih dekat dengan rumah sakit yang menangani wabah, yg jika diperlukan nantinya dapat dijadikan lokasi isolasi mandiri.
"Kemarin secara khusus kami sudah bicara dengan Kepala BNPB untuk berkoordinasi tentang hal ini," kata Wishnutama
Sejalan dengan ini, juru bicara pemerintah dalam penanganan COVID-19 juga mengatakan bahwa pemerintah akan menggunakan hotel sebagai ruang isolasi rumah sakit. Namun belum jelas dikatakan hotel mana yang akan digunakan.
"Tidak lama lagi, swasta akan memberikan sumbangsihnya berupa penggunaan hotel yang seluruhnya akan digunakan sebagai ruang isolasi rumah sakit untuk penanganan COVID-19. Kita juga gunakan Wisma Atlet untuk menangani itu," ujar juru bicara pemerintah dalam penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui akun YouTube BNPB, Sabtu (21/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wishnutama juga telah mengupayakan penyiapan alat transportasi untuk para petugas medis. Selain itu, pemerintah juga berupaya mengurangi potensi phk karyawan
"Kemenparekraf mengadakan komunikasi untuk menyiapkan arah transportasi dan berikan biaya untuk para petugas medis dan gugus tugas. pemerintah juga berupaya mengusulkan berbagai stimulus ekonomi agar dapat meringankan beban biaya para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat mengurangi potensi PHK karyawan di sektor tersebut," kata Wishnutama.
Namun, Wishnutama berharap, dalam hal ini diperlukan kerja sama dari masyarakat agar wabah virus Corona dapat segera teratasi.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!