Ratusan pendaki terjebak di jalur penanjakan dataran tinggi Nepal usai diberlakukannya lockdown nasional untuk mencegah penyebaran Corona.
Dilansir dari CNN, Sabtu (28/3/2020) terdapat 500 pendaki berkewarganegaraan asing di empat jalur pendakian yang tak bisa kembali karena lockdown yang mulai berlaku pada Selasa (24/3) dan akan berlangsung selama satu minggu itu. Hal ini disampaikan juru bicara Nepal Tourism Board, Shradha Shrestha.
"Kami bekerja sama dengan berbagai agen pemerintah untuk menyelamatkan para pendaki dan membawa mereka ke Kathmandu, sehingga kami dapat berkoordinasi dengan kedutaan besar untuk memulangkan mereka ke rumah,"ujar Shrestha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa kedutaan besar seperti Jerman dan Prancis telah berencana untuk mengirimkan pesawat charter ke sejumlah area pendakian untuk menyelamatkan para pendaki tersebut," imbuh Shrestha.
Baca juga: Aturan Terbaru dari Lockdown Arab Saudi |
Sementara itu, Nepal Tourism Board juga telah meluncurkan situs yang mempermudah para pendaki untuk berkomunikasi dengan pemerintah.
Salah satu kedutaan besar (kedubes), yakni kedubes Inggris di Kathmandu telah meminta warga Inggris di Nepal yang ingin kembali ke negaranya untuk menyampaikan informasi detail pada pegawai kedubes.
"Kami bekerja sama dengan operator dan pihak berwenang untuk mencoba menemukan solusi dan akan segera menghubungi Anda," ujarnya melalui cuitan di media sosial Twitter.
Sebelumnya pemerintah Nepal mengumumkan untuk membatalkan pendakian di musim semi untuk seluruh puncak Himalaya di negara tersebut. Larangan itu juga berlaku untuk Puncak Everest guna mencegah penyebaran Corona. Virus yang menyerang pernapasan ini dikhawatirkan akan memperburuk kondisi pendaki yang pernapasannya sudah terhambat karena berada di ketinggian ekstrem seperti di gunung.
Sekretaris Pariwisata Nepal, Kedar Bahadur Adhikari mengatakan izin pendakian Puncak Everest dibatalkan sampai akhir April. Keputusan ini diambil pada awal musim pendakian karena khawatir akan terjadinya penumpukan pendaki di puncak tertinggi bumi tersebut. Izin untuk mendaki sendiri dipatok seharga USD 11.000 atau sekitar Rp 175 juta.
Hingga Kamis (26/3) Kementerian Kesehatan Nepal mengumumkan terdapat 3 kasus Corona di negara tersebut.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol