Pengelola Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP) memperpanjang masa penutupan pendakian Gunung Gede Pangrango untuk meminimalkan penyebaran virus Corona.
Semula penutupan jalur pendakian dilakukan mulai 31 Desember 2019 hingga 31 Maret 2020, dengan tujuan untuk mengembalikan ekosistem Gunung Gede setelah selama beberapa bulan dipadati pengunjung. Namun belum dipastikan kapan pendakian dibuka kembali.
"Penutupan selama tiga bulan itu memang rutin dan jadi agenda setiap tahun, untuk memperbaiki ekosistem lingkungan dari Taman Nasional ini," ujar Humas TNGGP, Poppy Oktadiani, kepada detikcom saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (29/3/2020).
Penutupan itu ditetapkan melalui surat edaran nomor 407/BBTNNGP/Tek.P2/3/2020 yang disampaikan melalui website resmi TNGGP.
Poppy bilang dalam surat tersebut tidak dicantumkan sampai kapan perpanjangan penutupan dilakukan. Pasalnya pihak TNGGP akan melihat kondisi dan situasi terkini perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Jadi tergantung situasinya, kalau sudah berangsur membaik maka akan segera dibuka. Makanya tidak dicantumkan sampai kapan penutupannya," ujar Poppy.
Selain pendakian, pihaknya juga melakukan penutupan tempat-tempat wisata lainnya di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango untuk meminimalisir risiko semakin meluasnya virus Corona.
Selama perpanjangan penutupan jalur pendakian, taman nasional akan meningkatkan pengawasan dan patroli mulai dari pos masuk hingga sejumlah jalur pendakian. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi pendakian ilegal yang memaksa masuk ke dalam kawasan konservasi.
"Kami libatkan juga para relawan, termasuk masyarakat di sekitar hutan untuk mencegah pendakian ilegal," dia menjelaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan