Filipina Akan Tembak Mati Pelanggar Lockdown

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Filipina Akan Tembak Mati Pelanggar Lockdown

Femi Diah - detikTravel
Kamis, 02 Apr 2020 18:34 WIB
Ribuan polisi beserta tentara dikerahkan untuk amankan kawasan Manila yang mulai dikunci hari ini, Minggu (15/3). Lockdown dilakukan guna mencegah virus corona.
Foto: AP Photo/Aaron Favila
Manila -

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam hukuman berat kepada pelanggar aturan dalam periode lockdown. Dia memerintahkan tembak mati.

Filipina menerapkan lockdown (penguncian wilayah) untuk Manila sejak 15 Maret. Kebijakan itu berlanjut ke seluruh Pulau Luzon yang dihuni 55 juta orang.

Hingga hari ini, tercatat 2.311 kasus virus Corona muncul di Filipina. Dari jumlah itu, 96 orang meninggal dunia dan 50 lainnya sembuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duterte, melalui pidato dalam siaran televisi, mengatakan sangat penting bagi setiap orang untuk bekerja sama dan mengikuti langkah-langkah karantina di rumah. Itu sebagai upaya untuk menekan penularan dan membuat sistem kesehatan negara yang rapuh tidak kewalahan.

"Ini semakin buruk. Jadi, sekali lagi saya bilang kepada kalian betapa seriusnya masalah ini dan kalian harus mendengarkan, "kata Duterte, seperti dikutip Reuters, Kamis (2/4/2020).

ADVERTISEMENT

"Perintah saya kepada polisi dan militer..., jika ada masalah dan mereka melawan sehingga nyawa kalian dalam bahaya, tembak mereka sampai mati," dia menegaskan.

"Apakah itu bisa dimengerti? Mati. Alih-alih menyebabkan masalah, saya akan memakamkan kalian," dia menambahkan.

Pernyataan Duterte itu muncul setelah adanya laporan media tentang kerusuhan dan penangkapan pada hari Rabu (1/4) warga di daerah miskin Manila. Warga itu memprotes bantuan makanan pemerintah.

Duterte juga menginstruksikan kepada kepolisian untuk menghukum warga yang menyerang dokter dan tenaga medis saat pandemi virus Corona. Sebelumnya muncul kemaraan komunitas medis tentang pelecehan fisik dan diskriminasi terhadap tenaga medis.

Komentar Duterte itu menjadi pro dan kontra. Sejumlah aktivis mengkritik retorika Duterte dengan menuduhnya sebagai tindakan main hakim sendiri.

Sementara itu kepolisian bersikukuh untuk mengikuti instruksi Duterte. Mereka bilang itu sebagai langkah serius Duterte untuk meredam penyebaran virus Corona. Kepala polisi nasional mengatakan polisi mengerti bahwa Duterte menunjukkan keseriusannya tentang ketertiban umum dan tidak ada yang akan ditembak.




(fem/ddn)

Hide Ads