Jauh sebelum pandemi corona menyerang, Jepang mempunyai gaya hidup 'hikikomori' atau mengurung diri dan main game di kamar. Dulu dihina, sekarang dielukan.
Tak hanya ramai di Indonesia, pandemi corona juga menjadi perhatian di Negeri Sakura Jepang. Seperti di sini, Pemerintah Jepang pun sudah mengimbau warganya untuk melakukan isolasi diri demi mencegah penyebaran virus corona.
Beragam upaya pun dilakukan, termasuk mempropagandakan kembali gaya hidup 'hikikomori' yang sempat dikritik karena dianggap sangat anti sosial. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Senin (6/4/2020), dalam bahasa Jepang 'hikikomori' berarti menyendiri atau membatasi diri seperti diberitakan media SoraNews24.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan Jepang, 'hikikomori' adalah istilah bagi orang-orang yang tidak ingin pergi keluar rumah. Dengan demikian, mengisolasi diri mereka dari masyarakat selama lebih dari enam bulan.
Dalam prosesnya, 'hikikomori' merupakan istilah untuk sebuah masalah sosial yang dipicu oleh gangguan mental (kecemasan dan depresi), wabah trend, kebiasaan berperilaku, lingkungan traumatik, pemasungan dan seterusnya.
Hanya di tengah pandemi corona seperti sekarang, Pemerintah Jepang melalui Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLITT) membuat sebuah dewan khusus gawat darurat bertajuk 'Organisasi Studi Soliter dan Selibat' yang bertugas menerapkan strategi karantina diri.
![]() |
Untuk menjalankan dewan khusus itu, Pemerintah Jepang pun menunjuk seorang pelaku 'hikikomori' bernama Dakura Maki asal Tokyo (34). Diketahui, Maki telah menerapkan gaya hidup itu selama 16 tahun lamanya di rumah orang tuanya. Singkat kata, Maki sudah 16 tahun tak keluar rumah.
Singkat cerita, Maki adalah satu-satunya pelaku 'hikikomori' yang mengangkat panggilan telepon dari Pemerintah Jepang. Pengalaman dan jam terbang Maki yang sudah belasan tahun dianggap bisa berguna untuk strategi karantina tersebut.
Dijelaskan oleh Wakil Dewan tersebut, Son Nawakenai, Maki memberi sejumlah saran yang diharap bisa membantu orang mengisolasi diri di rumah. Yakni dengan cara membeli bantal khusus bergambar tokoh animasi hingga game simulasi kencan virtual.
Kalau menurut traveler, apa gaya hidup ala 'hikikomori' ini bisa menekan jumlah penderita corona di Jepang dan membuat warganya diam di rumah saja? Mungkin perlu pembuktian atau uji coba lebih dulu.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!