Orang Asli yang merupakan penduduk asli Malaysia memilih lari ke hutan usai seorang bocah berusia 3 tahun terinfeksi Corona. Bocah ini tinggal di luar Cameron Highlands, yang merupakan tempat wisata populer di Malaysia.
Setelah salah seorang warganya positif Corona, mereka menutup perbatasan desa dan memutuskan tinggal di hutan yang dianggap lebih aman.
"Kami kembali ke hutan, untuk mengisolasi diri kami sendiri dan mendapatkan makanan untuk kami sendiri," kata salah satu penduduk desa sekaligus aktivis, Bedul Chemai, melalui sambungan telepon dan dikutip Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tahu cara mendapatkan makanan dari hutan dan kami bisa menanam di sini," dia menambahkan.
![]() |
Kendati dipercaya merupakan kelompok tertua yang menghuni Semenanjung Malaysia, Orang Asli merupakan suku yang miskin dan kondisinya paling rentan di Malaysia. Populasi suku ini mencapai 200 ribu orang.
Selain ancaman Corona, Orang Asli juga terancam mengalami kelaparan karena lahan mereka terus berkurang setiap tahunnya. Lahan-lahan itu dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit atau dimanfaatkan perusahaan kayu dengan membabati hutan tempat mereka mencari makan.
"Di beberapa desa, mereka bahkan tidak bisa pergi ke hutan untuk mencari makan," kata Ili Nadiah Dzulfakar dari Klima Action Malaysia, bagian dari kelompok yang mengumpulkan uang untuk membantu Orang Asli.
"Seorang tetua desa mengatakan kepada saya bahwa mereka akan mati karena virus atau mati karena kelaparan," ujar Ili Nadiah.
Namun, pemberian bantuan bagi Orang Asli juga tak mudah. Misalnya salah satu upaya pemerintah memberikan makanan pada sekitar 50 ribu keluarga Orang Asli telah ditolak sebab kelompok ini yang cenderung menutup diri.
Berdasarkan laporan dari Channel News Asia, selain Orang Asli, beberapa suku pedalaman di Australia, Kanada, dan Brasil juga telah menutup perbatasan untuk melindungi kelompok mereka.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!