Pandemi Corona membuat dunia jadi berbeda. Banyak negara gunakan kebijakan karantina, bahkan Kutub Utara kena dampaknya.
Polastren adalah kapal milik Jerman yang melakukan ekspedisi penelitian ke Kutub Utara. Melintasi Samudera Arktik, kapal ini melakukan perjalanan selama setahun mulai dari September 2019.
Namun wabah pandemi Corona mengubah semuanya. Serangkaian jadwal penerbangan di bulan April untuk pergantian kru kapal harus ditunda.
"Tak ada cara untuk melakukan rotasi kru lewat penerbangan. Ini akan berdampak pada ekspedisi kami," ujar Markus Rex, seorang ilmuwan atmosfer dari Alfred Wegener Institute Helmholtz Center untuk penelitian kutub dan laut.
Rotasi kru pertama terjadi di akhir tahun. Kemudian dilakukan lagi pada awal Maret. Namun untuk bulan April rasanya akan sangat sulit.
Kru yang selesai tugas dikirim pulang lewat Norwegia. Mereka bisa pulang dengan izin khusus dari pemerintah setempat. Selain karena Corona, penundaan rotasi juga dikarenakan adanya cuaca buruk.
Salah seorang dari peneliti dinyatakan positif Corona dan dikarantina di Jerman. Sehingga serangkaian penerbangan survey ditangguhkan oleh pemerintah Norwegia, selaku negara perbatasan. Kebijakan ini ditujukan untuk memerangi penyebaran Corona di Kutub Utara.
"Situasi yang tidak bisa ini membuat kami tak punya pilihan. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam persiapan penelitian ini," kata Dr Andreas Herber.
Ekspedisi rencananya akan dilanjutkan di musim panas. Rotasi pun akan menggunakan sistem karantina 14 hari di masa depan. Sehingga kru dan staf kapal terhindar dari virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
-----
Traveler punya pengalaman Traveling di berbagai tempat menarik? Kirim Artikelmu di Link Ini
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025