Wales memutuskan lockdown (mengunci wilayah) untuk menekan penyebaran virus Corona. Namun dua turis Inggris malah asyik kemping di gunung dan membandel.
Dua pemuda dari Hull, Inggris traveling ke Wales. Saat berada di sana, eh negara itu melakukan lockdown sehingga seluruh warga dan turis harus tinggal di rumah.
Bukannya mematuhi peraturan, dua pemuda itu malah kemping ke dekat daerah Llyn Cowlyd di Wales Utara. Kegiatan yang tak biasa saat lockdown itu pun memantik perhatian warga setempat.
Apalagi, pemerintah Wales memiliki aturan ketat saat lockdown, yakni warga Wales cuma diizinkan untuk keluar rumah dengan alasan berbelanja kebutuhan sehari-hari dan penting, kebutuhan obat, ke kantor andai tak bisa bekerja dari rumah, serta berolahraga sekali sehari. Jika itu dilanggar denda sebesar 60 pound sterling hingga 120 pound sterling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka pun didatangi oleh dua petani yang merupakan warga setempat. Salah satunya, bernama Geraint Roberts.
Dua turis itu ditanyai alasan tak tinggal di rumah saat lockdown. Dua turis itu emosi.
Seketika, salah seorang dari pemuda tersebut mengambil sebuah batang kayu yang berada di dekatnya. Pemuda tersebut hampir saja memukul kepala Roberts.
Mereka tak sadar bahwa saat itu ada seorang wanita yang lewat dan merekam kejadian tersebut. Wanita tersebut mengancam para pemuda dengan hasil rekaman itu.
"Sulit dipercaya bahwa mereka melakukan perjalanan dari Hull ke puncak gunung untuk berkemah ketika negara sedang lockdown," ujar Roberts.
Menurutnya, pemerintah dengan jelas menginstruksikan semua orang untuk tetap di dalam rumah. Kecuali saat-saat penting seperti sakit atau berbelanja.
Para turis ini diminta untuk pulang sebelum malam, Namun mereka mengabaikan saran warga. Akhirnya, warga sekitar melaporkan dua pemuda ini ke polisi setempat.
Polisi tiba keesokan harinya. Mereka mau tak mau harus ikut dan mendapat sanksi. Dari keterangan diketahui bahwa mereka sudah ada di sana selama beberapa hari dan menyalakan api unggun.
"Polisi merasa mereka menghina hukum yang sudah ditetapkan," kata Roberts.
Akhirnya, polisi meminta mereka untuk minta maaf dan segera pulang. Jika mereka tetap tidak berada di rumah, mereka akan menerima tuntutan sidang.
"Mereka minta maaf dan pergi, kami menganggap masalah ini sudah selesai," ujarnya.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum