Varanasi -
Lockdown di India menyisakan kisah miris warganya. Banyak orang terjebak di dalam stasiun kereta, tanpa ada satu pun kereta yang jalan.
Stasiun kereta Varanasi di India tampak lengang. Tidak seperti biasanya yang penuh dengan hiruk pikuk orang. Sebelum Corona, ribuan orang bepergian lewat stasiun ini setiap harinya.
Tapi sudah lebih tiga minggu ini India memberlakukan lockdown. Dan, sudah lebih dari tiga minggu pula tidak ada kereta yang berjalan di stasiun ini. Sama sekali.
Ketiadaan kereta itu tidak menghentikan sekitar 50 traveler untuk tetap bertahan di stasiun ini. Ya, masih ada orang-orang yang memilih terjebak di dalam stasiun kereta karena tak punya pilihan lain.
Dirangkum detikTravel dari beberapa sumber, Jumat (17/4/2020), salah satunya yang terjebak adalah Laxmi Adiman. Perempuan berumur 30 tahun itu hendak pulang ke Mahasashtra, sekitar 1.126 km jauhnya dari Varanasi. Laxmi hendak pulang dan menemui ketiga anaknya yang sudah menunggu di rumah.
"Apakah ini yang namanya kehidupan? Kami tidak tahu lagi apa yang bisa dilakukan," ujar Laxmi pendek seperti dikutip dari The Washington Post.
Laxmi bersama puluhan orang lain yang terjebak di Stasiun Varanasi terhitung beruntung, karena masih mendapat bantuan makan tiga kali sehari, teh panas, hingga sesi yoga di pagi hari, bahkan hiburan TV di malam hari.
Tindakan yang CepatBantuan untuk warga yang terjebak di Stasiun Varanasi itu berkat tindakan cepat Anand Mohan (36), direktur Stasiun Varanasi. Meski tanpa ada arahan yang jelas dari pemerintah untuk menangani penumpang terdampak, Mohan bersama timnya berimprovisasi untuk langsung membantu penumpang yang masih terjebak di stasiun.
Mohan dan timnya hanya memiliki waktu beberapa jam sejak pemerintah India mengumumkan akan menerapkan
lockdown di negara itu. Di hari itu, mereka memprediksi bakal ada 13.500 orang penumpang yang akan terdampak akibat kebijakan itu.
"Kami langsung
brainstorming, apa yang akan kami lakukan, apa yang akan kami lakukan. Semua hal di kota ini akan berhenti," Mohan berkisah.
Mohan pun mengatur pasokan makanan dari kantin yang biasa menyuplai makanan untuk petugas kereta untuk para penumpang kereta yang terdampak.
Kemudian, Mohan bekerja sama dengan otoritas setempat memulangkan traveler yang rumahnya masih terjangkau dengan menggunakan moda transportasi lain, asalkan jaraknya tidak lebih dari 160 kilometer.
Sampai akhirnya, masih tersisa 50 orang yang ternyata rumahnya terlampau jauh dari Varanasi. Ada yang berasal dari Gujarat, Maharashtra, Andhra Pradesh, Telangana, Karnataka, hingga Delhi.
Kisah Miris
Laxmi masih terhitung beruntung dibandingkan Raghu Uttam Shinde (25) yang sama-sama berasal dari Maharashtra. Raghu bekerja sebagai seorang tukang kabel. Sebelum lockdown diberlakukan, dia sedang dalam perjalanan pulang setelah melakukan pekerjaan di kota Bihar.
Raghu pulang bersama dengan 10 orang kerabatnya, termasuk empat orang anak. Sampai di stasiun, kereta yang mereka tumpangi tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Mereka pun diperintahkan untuk turun dari kereta.
Terjebak di Stasiun Varanasi Foto: (Utpal Pathak/WASHINGTON POST) |
Karena tidak punya pilihan, Raghu dan rombongannya pun berjalan kaki menyusuri jalur kereta sampai tiba di Stasiun Varanasi, empat jam kemudian.
Berharap akan dapat kereta buat pulang, Raghu harus menelan pil pahit karena tidak ada kereta yang beroperasi hingga masa lockdown di India berakhir. Raghu dan keluarganya pun terjebak di stasiun tersebut sampai sekarang.
Lain Raghu, lain pula cerita Narendra Singh Dhakre. Pengacara berusia 35 tahun dari kota Ujjain di India Tengah itu hanya berniat mampir ke Varanasi saat pulang dari sebuah perjalanan bisnis.
Varanasi memang terkenal sebagai kota suci bagi umat Hindu di India. Malang bagi Narendra, dia berkunjung di waktu yang salah. Dia turut terjebak dan tidak bisa pulang. Dengan terpaksa dia tidur di Stasiun Varanasi.
Narendra juga kesulitan mencari restoran yang buka dan tidak ada kendaraan umum yang lewat. Dia pun merindukan istri dan anaknya yang masih berusia 3 dan 7 tahun.
Menjadi Sebuah Keluarga
Merasa senasib sepenanggungan, membuat 50 orang yang sama-sama terjebak di Stasiun Varanasi akrab layaknya sebuah keluarga. Mereka saling menguatkan satu sama lain dan juga saling berkeluh kesah.
"Kami berbagi tempat dengan orang asing dari berbagai penjuru negara ini. Kami saling berbicara, saling sharing rasa sakit dan kekhawatiran kami. Kami pun jadi seperti keluarga," kata Raghu.
Terjebak di Stasiun Varanasi Foto: (Utpal Pathak/WASHINGTON POST) |
Mereka pun menjalani kegiatan bersama-sama. Makan tiga kali sehari, mandi, mencuci baju, hingga menonton TV.
Mereka bahkan mengikuti kelas yoga bersama. Secara tidak sengaja, mulai muncul ikatan persahabatan dan persaudaraan di antara mereka.
"Saya tidak akan melupakan orang-orang ini. Saat kami mengucapkan selamat tinggal, saya akan merasa sangat sedih," dia menambahkan.
Setelah lebih dari tiga minggu bersama-sama, ada beberapa orang yang bisa mendapat kendaraan untuk pulang. Sementara itu, beberapa lainnya harus dibawa ke rumah sakit karena merasa sakit.
Sementara itu, papan informasi jadwal kereta di Stasiun Varanasi masih tetap kosong. Tidak ada kereta yang lewat. Tidak hari ini, tidak juga besok, apalagi kemarin.
Menurut beberapa media, masa lockdown di India akan diperpanjang hingga 3 Mei 2020. Narendra pun harus mengulur kesabarannya selama beberapa pekan ke depan untuk bisa bertemu dengan istri dan anaknya.
"Akhirnya saya sadari, situasi sedang tidak baik-baik saja. Yang saya butuhkan hanyalah kesabaran," kata dia.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!