Tak Mau Kalah dari Corona, Maroko Perpanjang Lockdown Sampai 20 Mei

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Mau Kalah dari Corona, Maroko Perpanjang Lockdown Sampai 20 Mei

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 19 Apr 2020 08:37 WIB
Marrakesh, kota terbesar keempat di Maroko (Irfan Padli/TRANS7)
Marrakesh, kota terbesar keempat di Maroko (Irfan Padli/TRANS7)
Jakarta -

Maroko memperpanjang lockdown (penguncian wilayah) untuk menekan penyebaran virus Corona. Lockdown dilakukan hingga 20 Mei.

Keputusan itu dibuat oleh dewan pemerintah karena jumlah kasus virus corona naik menjadi 2670. Termasuk, 137 kematian dan 298 pemulihan pada Sabtu (19//4/2020) waktu setempat.

Peningkatan signifikan kasus virus Corona terjadi pada Jumat (17/4) dengan tambahan 281 kasus dalam tempo 24 jam. Hotspot penambahan kasus itu berada di unit industri dan produksi, khususnya di tiga kota, yakni Casablanca, Fez, dan Marrakesh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maroko menerapkan lockdown sejak 20 Maret. Dikutip Reuters, warga hanya diperbolehkan pergi keluar rumah untuk membeli makanan atau obat-obatan. Izin meninggalkan rumah juga diberikan kepada karyawan perusahaan pada sektor kebutuhan utama. Sekolah, masjid, toko yang tak menyediakan kebutuhan pokok, dan tempat hiburan ditutup.

Maroko juga mewajibkan warga mengenakan masker. Bagi pelanggar diancam denda dan hukuman penjara.

ADVERTISEMENT

Selama menerapkan lockdown, Maroko memberikan kompensasi kepada pekerja dan memberikan penangguhan pajak dan pinjaman kepada usaha kecil.

Maroko merupakan negara Afrika dengan destinasi wisata sip dan memiliki kedekatan dengan Presiden RI pertama, Soekarno. Rue Soekarno atau Zankat Soekarno atau Jalan Soekarno berada tepat di depan Bank Al Maghreb. Karena hubungan erat Indonesia dan Maroko sejak kepemimpinan Soekarno pula, warga Indonesia tak membutuhkan visa untuk masuk ke Maroko.

Andai wabah virus corona berakhir, Maroko patut masuk dalam wish list liburan traveler. Marrakesh memiliki kota tua dengan banyak sekali kedai kopi dan bangunan serbamerah dengan benteng yang mengelilingi kota. Juga ada Gurun Sahara.

Kalau Marrakesh merupakan kota dengan warna merah, Chefchaouen merupakan kota biru. Warga di negara ini menggunakan bahasa Arab dan Prancis.




(fem/ddn)

Hide Ads