Terinspirasi Bunda Teresa, Operator Safari Beri 24 Ribu Bingkisan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terinspirasi Bunda Teresa, Operator Safari Beri 24 Ribu Bingkisan

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 20 Apr 2020 12:52 WIB
Pengelola safari sekaligus relawan.
Pankaj Shah dari urus taman safari menjadi sukarelawan untuk masyarakat kelas bawah saat badai virus Corona. (Baz Ratner/Reuters)
Nairobi -

Dari yang rutin mengajak turis jalan-jalan, operator safari di Kenya banting setir membantu puluhan ribu keluarga di tengah pandemi virus Corona. Terinspirasi Bunda Teresa.

Kisah kebaikan di tengah pandemi virus Corona ini dilakukan oleh seorang operator tur safari di Kenya keturunan India bernama Pankaj Shah. Seperti diketahui, negara di Afrika Timur itu memang cukup populer untuk wisata safari.

Hanya saja, COVID-19 yang belakangan terjadi juga memporak-porandakan ekonomi di sana sejak kemunculannya pada 12 Maret 2020. Dampak paling terasa tentu dirasakan oleh penduduk miskin yang bekerja di sektor informal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seorang wanita tua berujar pada kami kalau ia belum makan berhari-hari. Anaknya berhenti membelikannya beras karena mereka tak punya pekerjaan," ujar Pankaj seperti dilansir detikcom dari Reuters, Senin (20/4/2020).

Mendapati kondisi tersebut, Pankaj pun beralih menjadi sukarelawan dan terjun langsung membantu ribuan keluarga terdampak yang kesulitan di tengah corona.

ADVERTISEMENT
Pankaj Shah, pengelola safari sekaligus relawanPankaj Shah, pengelola safari sekaligus relawan (Baz Ratner/Reuters)

Semenjak masuknya corona ke Kenya, pemerintah setempat telah memberlakukan kelonggaran pajak (tax break) serta penutupan total. Tak pelak, nasib para keluarga miskin makin terkucilkan.

"Orang-orang menjadi lapar dan marah," ujar Pankaj.

Tak sendiri, Pankaj pun juga meminta bantuan sejumlah teman. Beruntung, banyak yang membantunya. Sebuah sekolah yang ditutup akibat corona juga menawarkan bantuan sebagai markas dari gerakan sukarelawan Pankaj.

Menamakan dirinya sebagai Team Pankaj, ia dan timnya telah memberikan sekitar 24 ribu kardus pangan sejak 22 Maret lalu. Setiap kardus pangan disebutnya cukup untuk menghidupi satu keluarga selama lima hari hingga dua minggu.

Para relawan di Pankaj TeamPara relawan di Team Pankaj (Baz Ratner/Reuters)

Pankaj pun meminta bantuan dari orang berada Kenya untuk mendonasikan 4000 Kenya shilling atau setara USD 40 untuk setiap kardus pangan. Kalau dibandingkan setara harga dua pizza dan sebotol anggur.

"Saya hanya butuh setengah dari orang kaya untuk mendanai sebuah kardus makanan," ujar Pankaj tak sabar.

Setiap hari, handphone Pankaj pun selalu berdering pesan dari ketua komunitas, imam, pemimpin gereja dan orang lainnya yang meminta bantuan. Pankaj pun meminta bantuan sejumlah pihak untuk mendistribusi sekitar 100 kardus pangan sekali jalan dan berhasil dengan cukup baik.

Minggu lalu misalnya, Pankaj mengirim sekitar dua tuk berisi kardus pangan untuk didistribusikan ke daerah orang kecil. Di mana masing-masing penerima didata dan ditandai dulu jarinya sebelum diizinkan membawa kardus pangan. Sementara itu, sukarelawan diperbantukan untuk membantu wanita yang membawa bayi.

Sudah 24 ribu kardus pangan dibagikanSudah 24 ribu kardus pangan dibagikan (Baz Ratner/Reuters)

Diakui oleh Pankaj, sebelumnya ia tak pernah sekali pun melakukan aksi sosial seperti yang dilakukannya kini. Namun, ia menyebut kalau terinspirasi oleh Bunda Teresa yang ditemuinya lebih dari tiga dekade lalu di Nairobi.

Dikatakan oleh Pankaj, mobil pickup truck yang ditumpai oleh Bunda Teresa tak sengaja menabrak mobil Mercedes baru miliknya. Dari situlah kisah pertemanan antara pengusaha muda ini dengan Bunda Teresa tercipta.

Malah, Pankaj pernah jadi sukarelawan bareng Bunda Teresa selama tiga bulan. Di mana dari situ ia mengadopsi salah satu bayi perempuan dari panti asuhan miliknya.

"Saya memikirkan apa yang akan Bunda Teresa lakukan. Itu adalah inspirasi untukku seumur hidup," kata Pankaj.

Berkaca dari kedermawanan Pankaj, tentunya kita tak usah menunggu kaya untuk membantu orang yang membutuhkan di sekitar kita. Yang terpenting tentu adalah hati untuk melayani dan membantu sesama, khususnya di tengah masa sulit seperti sekarang. Terima kasih Pankaj.




(rdy/fem)

Hide Ads