Tak cuma sertifikasi, Turki juga bakal menerapkan sterilisasi transportasi secara rutin. Petugas transportasi harus mendapatkan pelatihan pandemi setelah menjalani pemeriksaan kesehatan.
Bandara, hotel, restoran, museum dan situs arkeologi akan didekorasi ulang sesuai dengan aturan social distancing alias jaga jarak sosial. Staf kesehatan akan diperlengkapi dengan berbagai perlengkapan termasuk kamera termal.
"Turis akan diminta untuk menunjukkan dokumen kesehatan dari otoritas internasional seperti yang diisyaratkan," dia menambahkan.
Baca juga: Jalur Kereta 'Hidung Setan' |
Operatur tur lokal juga akan dilibatkan. Mereka akan diberi pengetahuan soal peta fasilitas dan infrastruktur kesehatan. Contohnya, unit perawatan intensif dan ventilator di sekitar resor wisata.
Kebijakan ini diharapkan akan membantu pemulihan wisata domestik terlebih dahulu di bulan Juni. Langkah-langkah tersebut diharapkan membantu pariwisata menuju status normal di pertengahan Mei.
Saat semua proses selesai, Pemerintah Turki akan menghubungi negara-negara penyumbang turis dan mulai mengatur perjalanan wisata.
"Dengan kesepakatan bersama negara lain, kami akan memulai penerbangan berdasarkan jadwal bertahap dengan basis bandara," dia menjelaskan.
Negara-negara dari Asia diprediksi menjadi turis gelombang pertama yang diharapkan oleh Turki di tahap pertama. Kemudian, disusul dengan Jerman dan Austria di tahap kedua.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan