Memahami kesulitan insan pelaku industri pariwisata, Disparekraf DKI Jakarta berupaya memberi bantuan. Yakni lewat insentif hingga bantuan pulsa.
Semenjak diterpa badai corona, tak sedikit pelaku pariwisata di DKI Jakarta yang harus gigit jari. Tak sedikit tempat wisata yang harus tutup sementara, begitu juga dengan anjloknya tingkat okupansi hotel.
Para pemandu atau pramuwisata pun terpaksa menganggur hingga alih profesi karena tiadanya turis. Menyadari kesulitan pemain pariwisata, Disparekraf DKI Jakarta berusaha menolong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagi dipikirin insentif. Khususnya tenaga kerja terkait pariwisata, baik langsung atau tak langsung dan pekerja di ekonomi kreatif kita pikirin insentifnya. Sama pengusaha ada keringanan tentang pajak ini lagi dibahas. Ya sesuai wewenang kita," ujar Disparekraf DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia saat dihubungi detikcom, Selasa (21/4/2020).
Bantuan yang diberikan tentunya sesuai dengan koridor Disparekraf DKI Jakarta. Sedangkan untuk Kartu Pra Kerja, tentu harus menunggu jawaban dari Kementerian Tenaga Kerja.
Lebih lanjut, pihak Disparekraf DKI Jakarta membuka tempat aduan bagi para pelaku sektor pariwisata yang terdampak akibat virus corona. Siapa pun pelaku pariwisata di Jakarta boleh berkonsultasi.
"Sekarang kita lagi buka posko untuk pekerja-pekerja yang terdampak, mungkin nggak punya pulsa jaringan internet bisa isi di kantor kita dinas pariwisata atau di Sudin-sudin. Kita bantu isiin lah," tutup Cucu.
Saat ini, itulah beberapa hal yang sudah dan akan dilakukan oleh Disparekraf DKI Jakarta. Para pelaku pariwisata di Jakarta pun tak usah ragu untuk berkonsultasi.
Baca juga: Sedih, Corona Paksa Pramuwisata Alih Profesi |
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol