Maskapai di China tawarkan tiket murah gila-gilaan saat ini. Tujuannya, untuk memikat wisatawan lokal untuk melancong.
Diberitakan CNN, Kamis (23/4/2020), ada banyak kursi untuk tiket murah dengan tujuan ke China bak harga kacang ini. Serangkaian penawaran terbang murah itu untuk menarik wisatawan menjelang Hari Buruh, hari libur besar pertama sejak lockdown.
Menurut Administrasi Penerbangan Sipil China industri penerbangan di sana mencatat kerugian sebesar USD 5,6 miliar pada kuartal pertama 2020. Itu membuat perusahaan mengambil langkah pertama yang terbilang dramatis ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana dengan pilihan rute terbang usai pandemi Corona? Maskapai-maskapai dengan tiket murah itu akan membuka rute lama dan menambah penerbangan baru.
Pemerintah China mengambil kebijakan untuk memulai kembali sejumlah pekerjaan dan membuka pabriknya. Penerbangan domestik perlahan-lahan hidup kembali, kata seorang analis di VariFlight, perusahaan layanan data penerbangan yang berbasis di China.
"Karena Corona masih belum reda di luar negeri serta adanya pembatasan penerbangan internasional maka tren rutenya juga masih menurun. Pemulihan rute internasional mungkin memerlukan waktu lebih lama," kata dia.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat di China Turun Drastis hingga Jadi Rp 60.000
Menurut data VariFlight, layanan maskapai di China daratan anjlok lebih dari 80% antara akhir Januari dan Februari. Penerbangan domestik mulai pulih pada pertengahan Februari dan pada minggu ini telah naik kembali menjadi hampir setengah dari level pra COVID-19.
Tanda dari pemulihan pasar terlihat dari kebijakan maskapai regional, yakni Guizhou Airlines, Air Guilin, dan Hainan Airlines. Semuanya menambahkan rute domestik baru untuk musim panas dan musim gugur untuk mengantisipasi lonjakan permintaan penumpang.
Untuk saat ini, maskapai fokus pada liburan Hari Buruh yang berlangsung dari tanggal 1-5 Mei. Beberapa maskapai menawarkan tiket dengan sebutan 'bok choy-price' oleh media lokal. Alasannya adalah harga yang sangat murah di rute domestik.
Misal, China Southern Airlines cabang Xinjiang menawarkan harga hanya 10% hingga 20% dari harga aslinya di kebanyakan rute. Di situs di Fliggy, salah satu platform online travel agent utama di China, menunjukkan bahwa tiket dari Beijing ke Yantai di Provinsi Shandong (jaraknya sekitar 700 kilometer) di bulan Juni hanya seharga RMB 80 (USD 11), berkurang sekitar 90% dari biasanya harga.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol