Menurunnya kunjungan wisata membuat 15 pekerja sektor wisata dirumahkan. Karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menyalurkan bantuan 30 ribu paket sembako untuk meringankan beban hidup para pekerja yang terdampak wabah COVID-19.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kemenparekraf RI, Rizki Handayani Mustafa menjelaskan, pariwisata merupakan sektor yang paling pertama terdampak COVID-19. Padahal, banyak masyarakat yang hidupnya bergantung pada sektor pariwisata.
Seperti halnya DIY, daerah tersebut menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan dan saat ini mengalami imbasnya. Di mana banyak pekerja pariwisata di DIY terkena dampak mulai dari dirumahkan hingga mengalami PHK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu kita membuat program pemberian bantuan berupa sembako. Karena ini adalah yang sangat dibutuhkan untuk teman-teman pelaku pariwisata yang sudah kehilangan pekerjaan atau penghasilan," katanya saat ditemui wartawan di Graha Wana Bakti Yasa, Jalan Kenari, Kelurahan Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (24/4/2020).
"Program ini provinsi kedua setelah Bali, karena peran Yogya dan Bali sangat penting dalam perekonomian daerah dan masyarakat," lanjut Rizki.
![]() |
Lanjutnya, dalam penyaluran bantuan pihaknya dibantu oleh Dinas Pariwisata DIY yang akan menyerahkannya kepada 15 ribu lebih pekerja pariwisata yang terdampak COVID-19. Khususnya mereka yang terkena PHK maupun dirumahkan atau unpaid leave lebih dari tiga pekan.
"Untuk DIY kami total memberikan sebanyak 30 ribu pack (sembako), apakah nanti ada 30 ribu yang menerima atau 15 ribu orang kali dua atau seperti apa kami serahkan kepada daerah dan industri pariwisatanya," katanya.
Untuk setiap paket sendiri, kata Rizki berupa 5 kg beras, 2 kg gula pasir, 550 ml kecap manis, 2 liter minyak goreng, 1 kg tepung terigu, sarden, abon dan mie Instan 10 bungkus.
"Memang kita tahu tidak semua bisa menerima atau tidak. Tapi mudah-mudahan apa yang kami berikan ini bisa juga sedikit menggerakkan yang lain untuk ikut membantu," ujarnya.
Rizki melanjutkan, untuk pendistribusian bantuan tersebut akan melibatkan Polda dan Polres se-DIY. Mengingat instansi tersebut memiliki jaringan hingga Kecamatan dan pihaknya ingin sekaligus memastikan kelayakan penerima bantuan tersebut.
"Untuk distribusinya nanti dibantu oleh Polda. Kenapa? Karena Polda punya jaringan sampai kecamatan. Terus barang-barang ini akan dikirimkan secara door to door, tujuannya sambil mengecek apakah benar-benar orang yang tertera namanya tersebut ada dan layak untuk diberi," katanya.
"Karena pengalaman di Bali menunjukkan beberapa nama ada, tapi ternyata di rumahnya tidak ada. Kalau sampai terjadi seperti itu, nanti akan kami kembalikan lagi ke asosiasinya untuk diberikan kepada yang lain, yang lebih membutuhkan," imbuh Rizki.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!