Semakin hari, semakin banyak saja hewan-hewan yang berkeliaran di kawasan perkotaan setelah penerapan aturan jaga jarak sosial atau lockdown diberlakukan. Kali ini ada tikus-tikus yang mulai bermunculan di jalanan Jepang, usai Perdana Menteri Shinzo Abe meminta para gubernur menutup berbagai jenis bisnis dan masyarakat untuk tetap tinggal di rumah.
Dilansir detikcom dari Channel News Asia, Selasa (28/4/2020), di distrik yang terkenal akan kehidupan malamnya, Kabukicho Tokyo, tikus-tikus berkeliaran di jalan-jalan yang sebagian besar kosong di malam hari. Sebelum Corona, kawasan ini dipenuhi bar dan tempat hiburan dewasa yang ramai aktivitas manusia.
![]() |
Pemandangan serupa juga terjadi di distrik hiburan di kota barat daya Kitakyushu. Stasiun televisi NHK menyiarkan video puluhan tikus berlarian di jalanan yang sepi. Mereka berlari di antara gedung-gedung dan mencari makanan dari tempat-tempat sampah di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Restoran ditutup dan sampah untuk tikus makan habis, jadi mereka mencari makanan," kata pejabat Asosiasi Pemusnahan Tikus, Tsutomu Tanikawa.
"Jumlah orang semakin sedikit, dan ketika tikus lapar, mereka menjadi kurang waspada terhadap manusia. Ini bukan hanya masalah Jepang, itu terjadi di seluruh dunia," imbuhnya.
Akan tetapi pejabat kesehatan Kota Kitakyushu, Takao Koezuka mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada peningkatan keluhan masyarakat tentang tikus yang berkeliaran di kota.
Sebelumnya, ancaman invasi tikus ini juga pernah terjadi di Jepang pada Oktober 2018 ketika otoritas Jepang hendak menutup pasar Tsukiji di Tokyo. Pasar ini merupakan pasar ikan tertua di dunia dan menjadi destinasi wisata.
Penutupan ini memicu prediksi bahwa gerombolan tikus akan berlarian menuju daerah perbelanjaan Ginza di bagian atas. Menanggapi hal itu, para pedagang dan pihak berwenang melakukan operasi pemusnahan massal dan diklaim berhasil.
Tikus-tikus itu sendiri dapat membawa penyakit. Meskipun menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, belum ada bukti yang menunjukkan hewan memainkan peranan penting dalam penyebaran virus Corona.
Baca juga: Ubur-ubur Terlihat Berenang di Kanal Venesia |
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!