PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 5 Purwokerto perpanjang masa pembatalan 91 perjalanan Kereta Api (KA).
Sebanyak 91 perjalanan KA penumpang jarak jauh maupun lokal dibatalkan sampai dengan tanggal 31 Mei 2020. Pembatalan seluruh perjalanan KA jarak jauh dan lokal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tanggal 23 April 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H, untuk mendukung larangan mudik dari pemerintah sebagai upaya pencegahan penyebaran dan penularan covid-19.
"Setelah dilakukan evaluasi dan mengikuti perkembangan di lapangan, PT KAI memperpanjang pembatalan perjalanan kereta jarak jauh dan lokal hingga 31 Mei 2020. Di wilayah Daop 5 Purwokerto, ada 91 perjalanan KA Penumpang jarak jauh dan lokal yang dibatalkan," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto saat dihubungi detikTravel, Rabu (28/4/2020).
![]() |
Bagi penumpang yang keretanya dibatalkan, PT KAI akan mengembalikan bea 100% dari harga tiket di luar biaya pemesanan. Pembatalan tiket bisa melalui aplikasi KAI Access maupun di loket stasiun.
Pembatalan melalui KAI Access, dapat dilakukan hingga 3 jam sebelum jadwal keberangkatan yang tercantum di tiket. Dan uang akan ditransfer paling lambat 45 hari. Sedangkan pembatalan di loket stasiun, dapat dilakukan hingga maksimal 30 hari setelah jadwal keberangkatan yang tertera di tiket dan uang akan dikembalikan tunai.
"Untuk perjalanan KA barang yang di wilayah Daop 5 Purwokerto, sebanyak 24 KA barang, masih berjalan normal. KA barang tersebut mengangkut Avtur, BBM Pertamina, Semen serta KA Parcel untuk pengiriman paket," lanjutnya.
"PT KAI mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat pada moda transportasi kereta api dan mohon maaf kepada penumpang yang perjalanan tertunda karena pembatalan perjalanan KA. Langkah ini dilakukan guna menekan penyebaran COVID-19," tutupnya.
![]() |
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?