Kebijakan lockdown Prancis sempat membuat restorasi Gereja Notre Dame Paris mandek. Namun, kini pengerjaan kembali dilakukan.
Seperti diketahui sebelumnya, gereja kenamaan Notre Dame yang merupakan ikon Paris sempat luluh lantak usai terbakar pada 15 April tahun 2019 lalu. Proses restorasi pun tengah dilakukan untuk menghidupkan kembali gereja bergaya gotik tersebut.
Hanya saja, proses restorasi itu sempat berhenti sekitar 1,5 bulan lamanya akibat kebijakan lockdown Prancis yang ditujukan untuk mencegah penyebaran virus Corona sejak 17 Maret 2020. Lockdown ini telah menggagalkan rencana pelepasan 250 perancah logam di dari bangunan katedral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar, kami kehilangan waktu perbaikan 1,5 bulan," ujar Rektor Katedral Notre Dame, Monsinyur Patrick Chauvet pada Reuters.
Hanya seiring dengan kebijakan pengangkatan aturan lockdown secara bertahap di Prancis bulan ini, proses restorasi pun sudah kembali dilakukan sejak Senin kemarin (27/4). Kebijakan social distancing pun diterapkan dalam pengerjaannya.
![]() |
Monsinyur Patrick mengatakan, bahwa proses restorasi kembali dikejar untuk memenuhi tenggat waktu penyelesaian Notre Dame dalam 5 tahun seperti ditetapkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
"Bukan berarti semua proses restorasi bisa selesai, tapi setidaknya kami memastikan kalau kita semua bisa kembali masuk ke dalam katedral Notre Dame," ujar Monsinyur Patrick.
Adapun target utama tim perbaikan saat ini adalah membersihkan sisa-sisa scaffolding yang meleleh saat kebakaran. Kebanyakan dari lelehan scaffolding tersebut menyatu dengan struktur katedral sehingga beberapa bagian harus dibongkar untuk membersihkannya.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum