Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia punya segala keindahan yang dicari oleh wisman. Hanya menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, ada satu permasalahan penting yang mengganjal.
Sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo satu periode yang lalu, Kemenparekraf diberi mandat untuk menarik wisman sebanyak-banyaknya. Tahun 2019 lalu misalnya, Menpar terdahulu Arief Yahya diberi mandat untuk menarik wisman sebanyak 20 juta.
Hanya saja, target yang diberikan oleh pemerintah itu tidak tercapai karena bencana alam, resesi ekonomi dan faktor lainnya. Kini, Menparekraf Wishnutama adalah pihak yang dipercaya memikul tanggung jawab besar itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadir sebagai narasumber dalam webinar mingguan rutin Bincang Bisnis ASITA, Sabtu (2/5/2020), Wishnutama pun bercerita sedikit soal peliknya menarik wisman ke Indonesia. Tantangan yang diwarisinya dari Menpar terdahulu.
Dijelaskan oleh Wishnutama, salah satu masalah di balik sulitnya pencapaian target Kemenparekraf ternyata berada di seat capacity atau daya angkut yang dimiliki maskapai di Indonesia. Wishnutama pun membandingkan seat factor Indonesia dengan negara tetangga.
"Meningkatkan seat capacity ke Indonesia. Jumlah seat capacity ke Thailand 55 juta, ke Malaysia 40 juta, seat capacity per tahun ke Indonesia 20 juta. 5,5 juta dipakai orang Indonesia untuk ke luar negeri, tinggal 13,5 juta seat capacity ke Indonesia yang realistis," ujar Wishnutama.
![]() |
Itu adalah perhitungan jumlah seat capacity Indonesia untuk penerbangan internasional. Padahal, sekitar 70% lebih wisman datang ke Indonesia lewat jalur udara. Sisanya adalah via jalur laut dan darat.
"Terus kalau target ke Indonesia 20 juta sisanya suruh gimana ke Indonesia? Mari kita pakai logika. Bagaimana kita meningkatkan seat capacity ke Indonesia? Saya yakin kalau seat capacity kita bisa sama kayak Malaysia 40 juta, jumlah wisatawan kita sama kayak Malaysia," ujar Wishnutama.
Di era Menpar Arief Yahya, keterbatasan seat capacity memang telah jadi isu lama. Kemenparekraf kini di bawah Wishnutama harus bersinergi bersama pihak Kemenhub untuk dapat menyelesaikan persoalan itu apabila ingin menarik wisman lebih banyak.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!