Warga Spanyol menikmati kebebasan sementara usai lockdown (penguncian wilayah) dilonggarkan akhir pekan ini. Ribuan orang berbondong-bondong menuju pantai.
Sigrid Cervera, 44 tahun, menuju ke laut dengan papan seluncur di Gava, sebuah kota di luar Barcelona, pada Minggu (3/5/2020). Ini menjadi kali pertama dia menjejak di atas pasir pantai setelah Spanyol menerapkan lockdown karena virus Corona.
"Yahoo!" dia menangis ketika dia memasuki ombak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya belum bisa berselancar lama, jadi saya sangat gembira pagi ini," kata Cervera seperti dikutip Reuters.
Serupa, Jordi Jornet, musisi 45 tahun, juga memanfaatkan kesempatan itu untuk jogging di sepanjang pantai di Gava.
"Tadi malam saya berlari di pegunungan, ada sedikit orang. Sekarang ada lebih banyak orang di sini," kata Jornet.
Ya, Spanyol memang memberikan waktu kepada warga dengan kelompok umur dewasa dan sehat bisa keluar rumah dengan durasi 48 jam setelah enam pekan lockdown. Aktivitas warga dalam dua hari itu, pada 2 dan 3 Mei dibatasi untuk memprioritaskan olahraga di ruang terbuka.
Pantai pun menjadi salah satu tempat favorit warga. Agar risiko penularan COVID-19 tetap kecil, dewan kota menerapkan kelompok umur berbeda untuk bepergian. Sebelumnya, anak-anak sudah lebih dulu mendapatkan izin untuk bermain di luar rumah dengan pengawasan orang tua.
Saat menjalani 48 jam di luar rumah itu, warga wajib mematuhi pedoman menjaga jarak sosial (social distancing), setidaknya 2 meter. Makanya, akses menuju pantai dibatasi.
Warga di ibu kota Spanyol, Madrid, juga tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Kendati taman dan ruang publik lainnya ditutup, warga jogging di trotoar.
Dilonggarkannya pembatasan olahraga merupakan salah satu langkah awal dalam rencana empat fase untuk secara bertahap membuka kembali Spanyol pada akhir Juni.
Tahap berikutnya, mulai Senin, bisnis yang beroperasi dengan janji temu, seperti penata rambut dan salon kecantikan, bisa dilakukan dengan layanan terbatas.
Pada tahap berikutnya, area tempat duduk terbuka, dari bar dan restoran, akan diizinkan untuk dibuka dengan pelanggan 50 persen dari kapasitas, sedangkan kelompok hingga 10 orang akan diizinkan untuk berkumpul di tempat-tempat umum dan di rumah mereka.
Menteri Lingkungan Hidup Spanyol, Teresa Ribera, yang mengepalai komite yang bertanggung jawab untuk membuka lockdown, mengatakan negara itu harus bersiap-siap untuk hidup dengan virus untuk waktu yang lama.
"Sampai setidaknya awal Oktober kita harus sangat berhati-hati," katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar El Pais.
Kepala Darurat Kesehatan, Fernando Simon, memperingatkan bahwa bertahan atau tidaknya virus sangat tergantung kepada semua orang Spanyol. Makanya, warga diminta untuk menaati aturan.
"Ada kemungkinan besar wabah baru. Kami tidak memiliki jaminan apa pun," kata Fernando.
Spanyol tetap menjadi salah satu negara yang paling parah dilanda pandemi, dengan lebih dari 217.000 kasus. Dari data pada 3 Mei 2020, menunjukkan 164 orang telah meninggal dalam 24 jam, kenaikan satu hari terendah sejak 18 Maret.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan