Airbnb memutuskan untuk memberhentikan 1.900 karyawannya untuk mempertahankan kelangsungan bisnis di tengah Corona. Hal itu disampaikan Co-Founder sekaligus CEO Airbnb, Brian Chesky melalui surat yang ia posting di situs Airbnb, Selasa (5/5/2020).
Surat itu dibuka dengan pernyataan bahwa pihaknya sedang mengurangi beban kerja Airbnb dengan memberhentikan sejumlah karyawan. Keputusan ini diambil dengan sejumlah pertimbangan, salah satunya karena pendapatan tahun 2020 yang diprediksi tak sampai setengah dari pendapatan di tahun 2019.
Selain itu, Chesky juga mengungkapkan dua keadaan nyata yang akan memberatkan bisnis penyedia akomodasi secara online tersebut apabila tetap mempertahankan seluruh karyawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan (pemberhentian) ini diperlukan, ini menjadi jelas bahwa kami harus melangkah jauh ketika kami menghadapi dua realita yang sulit: kami tidak tahu persis kapan kegiatan travel akan kembali. Ketika travel kembali, itu akan terlihat berbeda," ungkapnya dalam pernyataan.
Dari total 7.500 karyawan, sebanyak 1.900 orang akan meninggalkan Airbnb. Itu artinya, Airbnb memangkas sekitar 25 persen karyawannya untuk lebih fokus mempertahankan bisnis tersebut.
Sebelum melakukan pengurangan karyawan, Chesky menjelaskan bahwa ia bersama timnya telah melakukan sejumlah penilaian, termasuk strategi bisnis, mengulas kinerja karyawan, dan menilai kemampuan karyawan yang cocok untuk kebutuhan bisnis di masa depan.
Airbnb juga tidak akan memberhentikan karyawan mereka begitu saja. Mereka memberikan sejumlah kompensasi yang didasarkan pada pesangon, keadilan, perawatan kesehatan, dan dukungan pekerjaan.
Untuk pesangon, karyawan di Amerika Serikat akan menerima gaji pokok selama 14 minggu, ditambah satu minggu tambahan untuk setiap tahun di Airbnb. Masa jabatan akan dibulatkan ke tahun terdekat. Misalnya karyawan bekerja di Airbnb selama 3 tahun 7 bulan, ia akan mendapatkan tambahan gaji 4 minggu atau total 18 minggu dari total pembayaran.
Sementara itu untuk karyawan di luar AS, semua akan menerima 14 minggu gaji ditambah kenaikan masa kerja yang konsisten dengan praktik khusus negara mereka.
Kemudian Chesky juga menjelaskan bahwa semua karyawan yang meninggalkan perusahaan tersebut akan menjadi pemegang saham.
Sementara untuk kesehatan, karyawan di AS akan mendapatkan asuransi kesehatan selama 12 bulan. Sedangkan untuk karyawan di luar AS, Airbnb akan mengcover asuransi kesehatan sampai akhir 2020. Tak sampai di situ, Airbnb juga memberikan dukungan untuk kesehatan mental karyawan selama 4 bulan.
Seolah tak ingin lepas tangan begitu saja, Chesky juga memberikan sejumlah fasilitas bagi karyawan yang dapat membantu mereka menemukan pekerjaan baru. Chesky menyarankan situs-situs yang dapat dimanfaatkan karyawan Airbnb untuk mencari kerja. Perusahaan itu juga mengizinkan para karyawan yang diberhentikan untuk memiliki laptop Apple yang semula dipinjamkan perusahaan agar mereka tetap produktif.
Selain mengurangi jumlah karyawan, Chesky juga menjelaskan bahwa Airbnb mengurangi investasi di bidang yang tak terkait langsung dengan bisnis utama mereka menghimpun tuan rumah untuk menjajakan akomodasi. Pihaknya akan menghentikan investasi pada Transportation and Airbnb Studios. Kemudian mereka juga akan melakukan penghitungan ulang untuk investasi di Hotel and Lux.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!