TRAVEL NEWS
Sebelum Corona, 6 Salam Berjarak Ini Sudah Diterapkan di Dunia

Banyak cara yang dilakukan orang-orang untuk menyapa sambil menjaga jarak. Ternyata salam semacam ini sudah dilakukan sejak dahulu kala.
Dilansir Travel+Leisure, jauh sebelum Corona, cara salam jarak jauh telah diterapkan di beberapa negara. Salam tulus dari seluruh dunia ini memberikan sambutan yang hangat dan bebas dari risiko.
1. Mengucapkan Assalamu'alaikum
Seluruh umat Islam memberikan salam kepada sesama dengan mengucapkan 'Assalamu'alaikum' yang berarti "Semoga Allah melimpahkan keselamatan untukmu." Sementara biasanya gerakan yang dilakukan bervariasi dari satu tempat ke tempat lain.
Misalnya dengan meletakkan tangan kanan ke hati, menunjukkan kebahagiaan saat bertemu seseorang. Di Indonesia, terutama saat Idul Fitri, salam dilakukan dengan merapatkan kedua telapak tangan, terutama kepada lawan jenis.
![]() |
2. Membungkuk
Dahulu di Jepang, membungkuk merupakan cerminan status sosial. Jika Anda bertemu dengan seseorang dengan kedudukan yang lebih tinggi, Anda diharapkan untuk membungkuk. Gerakan ini berasal saat masuknya agama Buddha dari China di abad keenam dan delapan.
Namun, di Jepang modern, membungkuk memiliki fungsi berbeda. Sekarang, cara salam ini dilakukan untuk mengucapkan terima kasih dan meminta maaf. Selain itu juga untuk menandai awal dan akhir suatu upacara atau pertemuan dan juga sambutan.
Membungkuk dapat menyampaikan arti yang berbeda. Semakin dalam haluan, semakin besar rasa hormat yang ditunjukkan.
![]() |
3. Mengeluarkan Lidah
Mungkin dalam budaya barat dan timur, menjulurkan lidah dianggap tidak sopan. Namun di Tibet, gerakan itu dilakukan pada abad ke sembilan karena seorang raja yang jahat dan berlidah hitam bernama Lang Darma.
Orang Tibet penganut Buddha percaya pada reinkarnasi. Setelah kematian Darma, mereka khawatir raja itu telah kembali. Jadi selama berabad-abad mereka melakukan salam dengan menjulurkan lidah, menunjukkan bahwa mereka bukanlah inkarnasi Darma. Cara ini juga dilakukan untuk menunjukkan kesepakatan dan rasa hormat.
4. Shaka
Cara salam shaka dilakukan oleh masyarakat di Kepulauan Hawaii. Shaka berarti 'lepaskan', dilakukan dengan cara merentangkan ibu jari dan jari kelingking sambil melengkungkan tiga jari lainnya ke telapak tangan.
Gerakan ini berasal dari awal tahun 1.900-an ketika seorang pekerja pabrik kehilangan jari telunjuk, tengah dan jari manisnya. Setelah kecelakaan itu, dia menjadi penjaga keamanan perkebunan dan melambaikan tangannya untuk mengusir anak-anak setempat yang mau melompat ke kereta di Stasiun Kahuka.
Lalu, anak-anak meniru gerakan itu untuk memberi tanda bahwa penjaga tidak ada. Saat ini shaka adalah cara sederhana untuk menyapa seseorang dengan semangat aloha.
![]() |
5. Namaste
Namaste dilakukan dengan menempelkan kedua telapak tangan mereka dan sedikit menundukkan kepala untuk memberi salam. Gerakan ini disebut dengan anjali mudra, biasanya disertai dengan kata namaste.
Namaste dalam bahasa Sansekerta berarti "Aku tunduk padamu,". Di barat, banyak orang memperagakan namaste untuk gerakan yoga. Tapi namaste biasanya dilakukan oleh penganut agama Hindu dalam tindakan spiritual. Biasanya cara salam ini dilakukan di wilayah India.
![]() |
6. Wai
Di Thailand, orang-orang saling menyapa dengan gerakan yang dikenal dengan nama wai. Gerakan ini dilakukan dengan menyatukan tangan di tengah dada dan menundukkan kepala.
Selain digunakan untuk sapaan, wai juga dilakukan untuk permintaan maaf, ucapan terima kasih dan menunjukkan rasa hormat kepada seseorang yang lebih tua. Semakin tinggi sentuhan ibu jari entah itu diletakkan di dada, dagu, hidung atau dahi, maka semakin seseorang dihormati.
Simak Video "Update Kasus Covid-19 RI 8 Januari: 345 kasus Baru"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/ddn)