Masyarakat Prancis sudah terbiasa ngesun keluarga atau teman saat bertemu atau berpisah. Namun tradisi itu sepertinya harus dihentikan dulu gara-gara wabah virus Corona yang sudah masuk ke Prancis.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran dikutip dari Forbes menyarankan masyarakat Prancis untuk menghindari kebiasaan 'La Bise', kebiasaan ngesun pipi kiri dan kanan saat bertemu orang yang dikenal. Kita bisa lihat contohnya di berbagai tayangan saat Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dan istrinya.
"Kami menyarankan pengurangan kontak fisik saat bersosialiasasi, itu termasuk la bise. Virus saat ini tengah menyebar di wilayah kita dan kita harus menghentikan penyebarannya," ujar Veran dikutip dari Daily Mail.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prancis merupakan salah satu negara di Eropa dengan kasus virus Corona yang tergolong tinggi. Total ada 212 kasus dan 4 orang meninggal gara-gara virus Corona.
Veran sebelum menyarankan penghentian La Bise, sudah melarang acara yang mengumpulkan 5.000 orang di dalam sebuah ruangan atau gedung.
Swiss Ikuti Langkah Prancis
Tetangga Prancis, Swiss, yang sudah ada 18 kasus Corona, juga menyarankan warganya untuk tidak ngesun pipi orang lain dulu. "Menjaga jarak merupakan salah satu cara terbaik untuk menghentikan penyebaran virus, karena itu buat mereka yang ingin memberi kecupan sebaiknya dipertimbangkan kembali," ujar Menteri Kesehatan Swiss Alain Berset dikutip dari Reuters.
Kepala Komunikasi Departemen Kesehatan Swiss, Daniel Koch menambahkan pihaknya akan memberikan imbauan kepada warga untuk melindungi mereka dari virus. "Salah satunya adalah menghentikan berjabat tangan," ujar Koch.
Asal Mula Tradisi La Bise
Orang Prancis biasanya melakukan La Bise sebanyak dua kali, kebiasaan yang mungkin bikin orang yang pertama kali datang ke Prancis kebingungan. Sementara di Swiss ngesunnya biasanya 3 kali. Menurut seorang dosen linguistik dari Sorbornne, Mathieu Avanzi, tradisi La Bise ini berasal dari zaman dulu, ketika orang tua memberi makan anaknya dengan cara mengunyah dulu makanan baru menyuapi anaknya.
"Gestur ini lama-lama berevolusi dari waktu ke waktu menjadi ciuman," ujarnya.
Avanzi menambahkan tradisi ini biasanya memang berhenti kalau tengah ada wabah atau penyakit menular lainnya. "Kadang dilarang saat ada epidemi, lalu dibolehkan lagi. Berciuman juga benar-benar dilarang di antara pria untuk waktu yang lama, meski sekarang banyak yang melakukannya," ujarnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol