Cetak Sejarah, Penerbangan Pertama Etihad ke Israel Demi Palestina

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cetak Sejarah, Penerbangan Pertama Etihad ke Israel Demi Palestina

Putu Intan - detikTravel
Kamis, 21 Mei 2020 04:24 WIB
In this Tuesday, May 19, 2020 photo released by the state-run WAM news agency, an Etihad Airways flights loaded with aid for the Palestinians to fight the coronavirus pandemic is loaded in Abu Dhabi, United Arab Emirates. Etihad Airways flew aid for the Palestinians amid the coronavirus pandemic from the capital of the United Arab Emirates into Israel on Tuesday, marking the first known direct commercial flight between the two nations. (WAM via AP)
Foto: WAM via AP
Tel Aviv -

Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan penerbangan pertama mereka ke Israel pada Selasa (19/5/2020). Penerbangan Etihad Airways itu membawa bantuan medis untuk masyarakat Palestina yang tengah berjuang melawan COVID-19.

Penerbangan ini tentunya bersejarah karena selain Yordania dan Mesir, negara di kawasan Timur Tengah termasuk UEA, tak punya relasi dengan Israel. Hubungan UEA dengan Israel belakangan memang melunak karena punya kekhawatiran yang sama mengenai Iran.

"Etihad Airways mengoperasikan penerbangan kargo sebagai dedikasi untuk kemanusiaan dari Abu Dhabi ke Tel Aviv pada 19 Mei untuk memberikan perlengkapan medis untuk orang Palestina. Penerbangan itu tidak mengangkut penumpang, "kata juru bicara Etihad sebagaimana diwartakan Channel News Asia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Etihad Airways juga mengatakan bahwa misi kemanusiaan akan tetap dijalankan tanpa melihat batas wilayah.

"Etihad Airways terus mengoperasikan banyak penerbangan kemanusiaan yang menyediakan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk negara-negara baik di dalam maupun di luar jaringannya," ujar juru bicara Etihad.

ADVERTISEMENT

Penerbangan itu membawa 14 ton perlengkapan medis termasuk alat pelindung diri (APD) dan 10 ventilator yang dapat digunakan untuk mengatasi penularan Corona di wilayah Palestina yang saat ini akses masuknya dikontrol Israel.

Negara-negara Arab sebenarnya telah menyerukan penyelesaian konflik Palestina-Israel sebagai syarat untuk normalisasi hubungan dengan negara Yahudi. Liga Arab sering mengecam pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki serta kebijakan Israel terhadap Jalur Gaza.

Saat ini negara-negara Teluk Arab telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan hubungan dengan Israel. Misalnya dengan kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ke Oman. Langkah-langkah lainnya adalah dengan melibatkan atlet dan pejabat Israel yang telah diizinkan untuk mengunjungi negara-negara Teluk.




(pin/ddn)

Hide Ads