Selain punya program keliling melihat tanaman atsiri, pihak Rumah Atsiri juga menyuling tanaman atsiri dari kebun mereka dan diolah jadi essential oil. Ada beberapa yang telah dipasarkan.
"Kalau ini kayak lavender, rosemary, ada juga yang dari bunga-bungaan. Kalau untuk eucalyptus kami kan belum memproduksi sendiri. Kalau untuk produknya kita memang rencana ke depan akan produksi, karena kita sudah menanam juga. Kalau nanti sudah saatnya besar untuk dipanen kita suling juga. Karena kita kan memilih lahannya yang cocok," jelas Eko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lebih lanjut, Eko mengungkapkan kalau tim RnD Rumah Atsiri selalu melakukan riset dan penelitian lebih dulu terkait minyak atsiri yang mereka produksi.
"Kalau untuk kita produksi sih kita teliti dulu untuk kandungan zatnya, karena kita kan juga cantumkan fungsinya untuk apa. Jadi kita tim RnD memang riset dulu karena kita produksi kan dari tim RnD sendiri, nanti kita dalam penyulingan itu untuk kuantitas kualitasnya dan juga manfaat kandungannya diteliti dulu," urai Eko.
Terkait produk antivirus corona yang dipatenkan Balitbangtan Kementan, Eko pun tidak menampik manfaat baik dari minyak tanaman atsiri. Terlepas dari klaim anti corona, tumbuhan atsiri memang baik untuk kesehatan.
"Iya itu kan kebutuhannya masing-masing. Sekarang orang sudah mulai memahami, ternyata manfaatnya banyak jadi kepakai lagi. Kan memang ada banyak berita dari rempah itu," tutup Eko.
Eko pun menjelaskan, betapa Indonesia kaya akan tanaman atsiri yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Melestarikannya pun akan memberi banyak manfaat.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol