Saat dunia tengah menghadapi masalah yang sama, perlu saling menguatkan untuk memunculkan harapan. Salah satu seniman berikan pesan lewat mural besar di Swiss.
Dikutip dari Travel+Leisure, seorang seniman di Swiss memberikan pesan harapan ke seluruh dunia yang sedang menghadapi virus Corona melalui lukisan mural raksasa. Dia menamakan muralnya sebagai "Beyond Crisis".
![]() |
Seniman bernama Saype ini membuat lukisan muralnya secara langsung di lanskap yang terletak di Leysin, resor pegunungan Alpen di Swiss. Secara keseluruhan, mural ini mencakup ruang seluas 3.000 meter persegi dan terbuat dari cat yang dapat terbiodegradasi sehingga tak membahayakan lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah krisis saat ini yang (memberi saya ide). Untungnya, di Swiss pembatasan hanya sebagian, ini memungkinkan saya untuk bisa melukis di luar," kata Saype.
Mural karya Saype menggambarkan seorang gadis dengan tas, pensil dan kapur yang tergeletak di sampingnya. Dia juga dikelilingi oleh gambar orang-orang yang berpegangan tangan. Jika dilihat dari atas, mural seolah muncul keluar dari lanskap dalam 3D, menyerupai sebuah patung.
![]() |
Tujuan dibuatnya mural raksasa ini adalah untuk menyebarkan harapan, rasa positif dan persatuan saat dunia berada dalam krisis pandemi. Saat beberapa negara telah berhasil mengendalikan penyebaran virus, jutaan orang di seluruh dunia masih merasakan dampaknya, salah satunya kebijakan yang melarang orang keluar rumah selama berbulan-bulan.
"Tampak bagi saya, bahwa inilah yang mengilhami karya yang membuatnya unik : krisis coronavirus dan fakta bahwa lebih dari setengah populasi dunia terkurung di rumah mereka. Di sisi lain, saya ingin berbicara tentang pentingnya persatuan dalam menghadapi krisis ini dan melihat ke masa depan," ujar Saype kepada Lonely Planet.
![]() |
Swiss menjadi pilihan inspirasional sebagai kanvas untuk karya ini. Mural raksasa berada di atas bukit-bukit hijau yang rimbun, lembah-lembah yang disinari matahari dan pegunungan alpen yang tertutup salju di kejauhan.
Menurut Lonely Planet, respon terhadap lukisan itu sangatlah positif. Berbagai reaksi datang dari seluruh dunia.
"Saya beruntung, pekerjaan ini diterima dengan sangat baik. Orang-orang sangat tersentuh dan sepenuhnya mendukung proyek ini," kata Saype.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol