Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Pemerintah Kota Solo berpotensi diperpanjang lagi. Pengelola Taman Satwa Taru Jurug belum bisa membuka kawasan wisata.
Protokol new normal yang mulai digaungkan pemerintah pusat disambut baik oleh pengelola Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. Tapi, mereka saat ini hanya bisa menunggu keputusan selanjutnya.
"Ada wacana new normal kami menunggu SOP nya seperti apa? Nanti setelah SOP nya turun kami akan menjalankan SOP tersebut," ujar Direktur TSTJ, Bimo Widodo Dasir Santoso, kepada detikcom di kantor TSTJ Rabu (27/05).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selama ini, TSTJ sudah menjalankan SOP, yakni protokol kesehatan untuk karyawan dan protokol konservasi untuk satwa. Protokol kesehatan yang sudah dijalankan, masih menurut Bimo, yakni disiapkan thermogun, perbanyak tempat cuci tangan, dan menyiapkan masker.
"Secara institusional kami sudah siap, kalau hari ini pun TSTJ dibuka kami sudah siap, operasional kami setiap harinya tidak berubah dan terus dilakukan perbaikan perbaikan", kata Bimo.
Setiap harinya, karyawan sudah menjalankan protokol kesehatan di dalam lingkup taman satwa dengan tetap menggunakan masker dan sarung tangan. Pembersihan kandang dan lokasi pun dilakukan dengan penyemprotan disinfektan dan selalu menjaga jarak.
![]() |
"Tapi, secara kelembagaan, kami menunggu SOP new normal itu seperti apa dan akan kami terapkan," dia menambahkan.
Sementara itu, Komisaris Metta FM, Sumartono Hadinoto, yang dihubungi terpisah, mengatakan terus melakukan penjualan tiket presale untuk membantu TSTJ.
"Hingga hari ini sudah terjual sebanyak 56 ribu tiket, namun memang trennya dua hari lebaran ini cenderung menurun," dia menjelaskan.
Dia menilai jumlah itu wajar karena, berkaca yang sudah-sudah, masyarakat masih terbawa suasana lebaran dan menganggap lokasi penjualan tiket masih tutup. Menurut Martono, berdasarkan diskusi dengan Direktur TSTJ, tiket yang terjual paling ideal adalah di angka 100 ribu agar TSTJ bisa bertahan sampai akhir tahun.
"Kami tetap melakukan penjualan di tempat kami sampai tidak terbatas," dia menambahkan.
Tapi, jika nanti TSTJ sudah dibuka untuk pengunjung tempat penjualan tiket presale ini otomatis akan ditutup.
Pandemi virus Corona yang sudah berlangsung sejak Maret kemarin, berimbas pada hewan hewan koleksi TSTJ. Pengelola mengatakan hanya mampu bertahan hingga bulan Juli mendatang, karena selama KLB tidak ada pemasukan.
Kabar ini menjadi viral dan mengundang perhatian bagi warga Solo, Jawa Tengah mereka berbondong-bondong memberikan donasi pakan dan juga pembelian tiket 'presale' yakni tiket bisa digunakan setelah TSTJ dibuka untuk umum.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan