Latam, maskapai terbesar di kawasan Amerika Selatan menyatakan diri bangkrut setelah mengalami kesulitan keuangan gara-gara pandemi Corona. Permintaan dari traveler turun sangat drastis akibat kebijakan lockdown, karantina yang diterapkan berbagai negara guna mencegah penyebaran virus Corona.
CEO Latam, Roberto Alvo mengatakan sebelum ada pandemi Corona, maskapainya sempat mencatatkan keuntungan. Namun setelah badai Corona datang menghantam, maskapainya akhirnya kolaps karena permintaan secara global turun drastis.
"Kami menunggu masa depan setelah COVID-19 dan fokus untuk mentransformasi group kami untuk beradaptasi dengan cara terbang yang baru dan sudah berevolusi, dengan kesehatan dan keamanan para penumpang dan karyawan kami sebagai fokus utamanya," kata Roberto, seperti dilansir detikTravel dari AP, Kamis (28/5/2020).
Maskapai Latam pun saat ini tengah mencari perlindungan kebangkrutan dari AS. Latam dan beberapa perusahaan yang berafiliasi dengannya pun sudah meluncurkan paket reorganisasi di AS untuk mengurangi beban hutang dan mencari pendanaan baru.
Latam bukan satu-satunya maskapai dari Amerika Selatan yang menyatakan kebangkrutan akibat pandemi Corona. Sebelumnya ada maskapai Avianca yang lebih dulu menyatakan diri bangkrut dan mencari perlindungan di New York, AS.
Latam dan Avianca jadi saksi bisu betapa kejamnya virus Corona memporak-porandakan industri penerbangan. Maskapai yang terbesar dan tertua di kawasan Amerika Selatan pun sampai menyatakan diri bangkrut karena tidak kuat menanggung beban finansial karena turunnya permintaan.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), memperingatkan maskapai bisa saja bangkrut tanpa bantuan dari pemerintah. Total hutang maskapai-maskapai di dunia bisa mencapai US$ 550 Miliar tahun ini.
"Pemerintah harus membantu maskapai agar tetap bisa mengudara. Tantangan ke depan adalah mencegah maskapai tenggelam dalam hutang," kata CEO IATA, Alexandre de Juniac.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!