Pembatasan Kunjungan Sementara Candi Borobudur Diperpanjang hingga 4 Juni

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pembatasan Kunjungan Sementara Candi Borobudur Diperpanjang hingga 4 Juni

Eko Susanto - detikTravel
Sabtu, 30 Mei 2020 16:35 WIB
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko berencana sambut turis lagi mulai 8 Juni. Nantinya, wisatawan harus melalui cek suhu badan dan diberi penanda stiker.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Magelang -

Balai Konservasi Borobudur memperpanjang pembatasan kunjungan sementara Candi Borobudur hingga 4 Juni 2020. Hal ini tertuang dalam pengumuman nomor: 0470/F7.14/HK/2020.

Perpanjangan pembatasan kunjungan ini menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Kebudayaan Nomor: 4366/F.FI/KB/2020 tanggal 29 Mei 2020 tentang perpanjangan pelaksanaan bekerja dari rumah dan penutupan galeri, museum serta cagar budaya dengan mempertimbangkan perkembangan penyebaran COVID-19 di Indonesia semakin meluas termasuk wilayah Jawa Tengah. Selain itu, keputusan ini memperhatikan maklumat Kapolri Nomor: Mak/2/III/2020 tanggal 19 Maret 2020 tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan COVID-19.

"Yang kita kelola di zona 1 diperpanjang sampai dengan tanggal 4 Juni, ini sesuai arahan Dirjen. Setelah tanggal 4 Juni, kita belum tahu. Kalau nanti arahan Dirjen disesuaikan daerah atau disesuaikan dengan pusat, ya nanti kita menyesuaikan," kata Kepala BKB Tri Hartono saat dihubungi, Sabtu (30/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, BKB melakukan pembatasan bagi pengunjung di zona 1 atau naik di Candi Borobudur berlangsung sejak Maret. Untuk itu, selama dilakukan penutupan, BKB melakukan pembersihan bebatuan candi dari lumut, jamur dan lainnya.

"Kami melakukan pembersihan rutin, ya membersihkan dari lumut, gangga, jamur yang ada di bangunan. Kemudian, secara berkala melakukan penyemprotan pakai air dengan tekanan tinggi untuk membersihkan yang tidak bisa dibersihkan secara manual," katanya.

Pembersihan tersebut, kata dia, selama adanya pembatasan pengunjung bisa dilakukan kapan saja tidak terbatas dengan waktu kunjungan. Yang sering yakni adanya pertumbuhan jamur, lumut dan gangga, sedangkan sampah dari pengunjung tidak ada karena ditutup.

"Pembersihan lumut, gangga dan jamur dilakukan secara manual. Kemudian, kalau yang sulit dilakukan penyemprotan air dengan tekanan tinggi," tuturnya.




(elk/elk)

Hide Ads