Wisata di Kabupaten Bandung rencananya dibuka secara bertahap mulai 6 Juni 2020. Tapi, keputusan ditentukan oleh hasil evaluasi mingguan penanganan virus Corona.
Kapala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha, keputusan membuka wisata mulai 6 Juni itu belum bisa segera diambil. Dia akan menanti keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Nanti tergantung hasil evaluasi. Pak Gubernur bilang seminggu akan kita evaluasi. Semuanya tergantung evaluasi penyebaran COVID-nya," ujar Yosep kepada detikcom, Senin (1/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, dirinya telah melakukan komunikasi dengan pengusaha pariwisata, baik hotel, wisata dan rumah makan. Menurutnya, semua pengusaha mengaku siap menerapkan protokol kesehatan.
Dia bilang pariwisata di Kabupaten Bandung mengalami penurunan yang cukup parah setelah virus Corona mewabah. Bahkan, ujar Yosep, salah satu pengusaha hampir gulung tikar sebelum adanya wacana pembukaan kembali tempat wisata.
"Parah sekali, banyak karyawan yang dirumahkan. Bahkan pengusahanya hampir gulung tikar," tuturnya.
Selain itu, ia pun memiliki tahapan rencana terkait pemulihan ekonomi sektor pariwisata, dari mulai sosialisasi, simulasi, pembukaan terbatas dan pembukaan tanpa batas.
Terkait pembukaan terbatas atau bertahap, menurutnya, masih perlu penggodokan. Bupati Bandung yang nantinya dapat memutuskan. Apakah kapasitas pengunjung akan dibatasi berapa persen.
"Tergantung nanti kebijakan daerah. Apakah 30 persen atau seperti apa. Bagaimana Bupati. Apabila berhasil, kita akan buka tanpa batasan. Di mana kapasitas bisa sesuai seperti biasa, namun protokol kesehatan tetap berlaku," ujar Kadisparbud Kabupaten Bandung tersebut.
Di saat pihaknya menyelesaikan standar operasional prosedur terkait protokol kesehatan di tempat wisata. Ia menyarankan, para pengusaha agar membuat inovasi terkait teknis protokol kesehatan.
"Dan kita pun meminta kepada pengusaha wisata agar memiliki protokol sendiri, ada standar prosedur yang mereka pakai, tapi berpedoman kepada protokol kesehatan yang umum," dia meminta.
Selain itu, ia berharap agar masyarakat tidak berlebihan dalam menyambut dibukanya tempat wisata. Karena, kedisiplinan masyarakat lebih penting agar tidak ada peningkatan kasus virus Corona. Semakin terus tidak berhenti maka pengusaha wisata pun akan terus tercekik.
"Saya yang terpenting kepada masyarakat, jadi pasca 12 Juni PSBB ini atau new normal ini tergantung kita semua. Bagaimana prilaku kita disiplin kepada protokol kesehatan," kata dia.
Baca juga: Pariwisata di Cirebon Mulai Dibuka, Nih |
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum