Pariwisata di Cirebon Mulai Dibuka, Nih

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pariwisata di Cirebon Mulai Dibuka, Nih

Sudirman Wamad - detikTravel
Senin, 01 Jun 2020 13:21 WIB
Keraton Cirebon
Foto: Sudirman Wamad/detikTravel
Cirebon -

Tiga bulan lamanya pariwisata di Kota Cirebon, Jawa Barat, 'mati suri' akibat pagebluk COVID-19. Cirebon akan membuka wisata lagi.

Cirebon juga dikenal sebagai surganya destinasi wisata kuliner dan sejarah. Tapi, sejak pandemi virus Corona, keraton menutup pintunya untuk wisatawan. Begitu pula restoran jujugan pelancong.

Hingga akhirnya, pemerintah Jawa Barat mengizinkan sejumlah daerah yang berada di zona biru melonggarkan kembali aktivitas di sektor wisata. Kota Cirebon salah satunya.

Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat menyambut baik kebijakan new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB), yang melonggarkan sektor wisata untuk beroperasi kembali.

"Hari ini sudah mulai dibuka lagi. Sudah tiga bulan tutup total, tidak menerima kunjungan wisatawan," kata Arief dalam keterangan yang diterima detikcom, Senin (1/6/2020).

Arief mengatakan sejumlah objek wisata yang dikelolanya, seperti Museum Pusaka Keraton Kasepuhan dan Taman Goa Sunyaragi dan juga Makam Sunan Gunung Jati mulai dibuka untuk wisatawan, baik pelajar maupun umum. Arief menjamin tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.

"Untuk tempat cuci tangan sedang kita persiapkan peralatannya untuk memenuhi standar kesehatan. Petugasnya juga nanti mengenakan masker dan APD," katanya.

"Untuk pengunjung juga diwajibkan mengenakan masker," Arief menambahkan.

Arief tak menargetkan kunjungan wisatawan. Sebab, lanjut dia, kunjungan wisatawan bakal didominasi pengunjung lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena sekarang masih PSBB, jadi dominasinya pengunjung lokal. Sehingga, masih banyak masyarkat yang beraktifitas di rumah dan tidak berpergian," kata Arief.

Ia berharap penerapan AKB bisa mendongkrak kembali kunjungan wisatawan dan ekonomi daerah. Sebab, lanjut dia, sektor pariwisata memiliki efek domino bagi usaha lainnya, seperti kuliner, hotel dan lainnya.




(fem/fem)

Hide Ads