Bali menjadi proyek percontohan wisata Indonesia saat new normal pandemi virus Corona. Untuk bangkit lagi, Pulau Dewata menyasar turis dari negara terdekat.
Indonesia mulai merancang new normal saat pandemi virus Corona setelah mati suri selama tiga bulan. Sebagai langkah awal, dibidik wisatawan dari Thailand, Myanmar, dan Vietnam saat kenormalan baru.
Sekretaris ASITA Bali, I Putu Winastra, mengatakan saat ini industri dan seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali sedang menyiapkan diri untuk menghadapi kenormalan baru pariwisata. Salah satunya, menggodok protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan di kenormalan baru.
"Protokol tersebut akan diterapkan pada setiap sektor pariwisata antara lain transportasi, akomodasi, restoran, dan seluruh objek pariwisata," kata I Putu dalam International Webinar Tourism in Indonesia untuk pasar Thailand dan Indochina bertema "Bali Alright" yang berlangsung secara daring, Jumat (5/6/2020). .
Protokol kesehatan itu harus dipenuhi turis sejak dari negara asal turis sebelum terbang ke Bali. Di antaranya, surat pernyataan bebas COVID-19, itinerary, tanggal kedatangan, dan lainnya seperti yang disyaratkan pemerintah.
Kemudian, protokol saat wisatawan tiba di bandara dan saat melakukan aktivitas tur hingga kembali ke bandara untuk penerbangan kembali ke negara asal.
Gandeng Garuda Indonesia
I Putu Winastra mengatakan segmentasi pasar ke Thailand, Myanmar, dan Vietnam itu diprediksi mempermudah untuk membangkitkan pariwisata Bali lagi sebelum membuka pintu untuk pasar internasional.
"Untuk awal kita memang akan fokus ke pasar domestik, namun ketika pasar internasional telah dibuka kita mengharapkan wisatawan dari negara-negara terdekat seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam," kata dia.
"Dan tentunya Bali tidak akan dibuka semua, pilot project ditetapkan untuk kawasan Nusa Dua," kata Winastra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kembali membuka wisata Bali, Kemenparekraf bekerja sama dengan Garuda Indonesia. M Yansverio, CEO regional wilayah Jakarta Raya PT Garuda Indonesia, mengatakan mendukung industri dan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata di Bali saat nantinya diputuskan untuk dibuka oleh pemerintah.
"Untuk menyambut normal baru, Garuda Indonesia menerapkan protokol Cleanliness, Health, and Safety (CHS) serta menjelaskan persyaratan yang harus dipenuhi dalam melakukan perjalanan dengan pesawat udara," kata Yansverio.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!