Menghadapi rencana akan dibukanya Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), pihak manajemen melakukan simulasi alur pengunjung serta protokol kesehatan di destinasi itu.
Manajemen Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) mengadakan simulasi alur pengunjung yang akan masuk ke lokasi kebun binatang. Komunitas otomotif yang sedang menyumbang tiket 'presale' pun diajak melakukan simulasi itu.
Pengunjung yang datang langsung berjajar di tanda hitam yang ditandai di depan pintu masuk. Sebelumnya para pengunjung harus mencuci tangan di depan, dan antri berjarak sebelum dilakukan pengukuran suhu tubuh.
Pengecekan suhu tubuh dilakukan di 3 tempat. 2 Di dekat pintu masuk dan satu ada di pintu masuk parkiran mobil. Setelah pengunjung lolos pengukuran suhu tubuh, baru diizinkan masuk dan mengikuti alur pergerakan dengan dipandu petugas.
![]() |
Direktur TSTJ, Bimo Widodo Dasir Santoso, yang memandu simulasi pengunjung mengatakan. Finalisasi rencana pembukaan TSTJ semakin dekat, sehingga perlu dilakukan simulasi agar sesuai protokol kesehatan pandemi Corona Covid 19.
"Simulasi diperlukan untuk mengantisipasi mana yang kurang dan yang salah dalam rangka penerapan protokol kesehatan ini", tambahnya.
Baca juga: Tak Akan Bosan Boarding di Adi Soemarmo |
Managemen TSTJ sudah menyiapkan tempat cuci tangan di beberapa lokasi, penandaan jarak untuk pengunjung, dan nanti ada jarak pembatasan sosialnya.
"Untuk area parkir kendaraan juga termasuk yang dalam penataan agar jangan terlalu dekat. Hal ini sangat berguna untuk perbaikan perbaikan sebelum final dan akan kami buka kembali dalam era new normal", jelas Bimo.
Yang sudah di prediksikan oleh manajemen, bahwa pengunjung hanya dibatasi 500 pengunjung setiap harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Komunitas Otomotif Alert yakni komunitas pecinta Terios yang ikut menyumbangkan tiket presale sebanyak 300 lembar, Ardianto (43) mengaku tidak keberatan dengan penerapan protokol kesehatan di TSTJ.
"Cuci tangan, penggunaan masker dan membawa hand sanitizer sudah seperti menu wajib setiap masyarakat jika bepergian. Kami manut mengikuti aturan protokol kesehatan di sini", ungkapnya. Kebetulan komunitas kami ada acara bakti sosial sekalian dilakukan simulasi pengunjung.
"Khususnya di Alert Soloraya kita lebih seringnya untuk baksos, membuat agar citra komunitas otomatif yang selama ini terkesan hura hura kami rubah", tambahnya. Harapan kami agar memberikan harapan yang baru bahwa komunitas juga bisa mencintai satwa dengan hal kecil yakni ikut membeli tiket presale TSTJ ini. Aksi komunitas otomotif ini kebetulan mengajak keluarga jadi tepat rasanya kalau bakti sosial ini dengan mengunjungi TSTJ.
Kembali Direktur TSTJ mengatakan bahwa pembelian tiket presale masih dibuka, namun untuk donasi berupa pakan dan uang sudah dilakukan penutupan. Dengan donasi yang tembus hampir 500 juta dan pembelian tiket lebih dari 50 ribu lembar, membuat Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) mampu bertahan hingga September nanti.
Harapannya tidak lama lagi dibuka sehingga akan semakin menambah pendapatan, sekaligus mengobati kerinduan warga Solo terhadap koleksi hewan hewan di TSTJ.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol